Tampilkan postingan dengan label Islam v Kristen. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Islam v Kristen. Tampilkan semua postingan

Selasa, 01 Desember 2015

TERNYATA YESUS ADALAH SEORANG MUSLIM







Apakah Yesus membawa agama Kristen ?
jawabnya: TIDAK

Yesus tidak pernah membawa sebuah agama yang bernama "KRISTEN".
Adapun nama "KRISTEN" itu sendiri sebenarnya merupakan istilah yang diperkenalkan oleh RasulBarnabas (rasulnya Yesus) dan Paulus (rasul penipu).

"
Mereka tinggal bersama-sama dengan jemaat itu satu tahun lamanya, sambil mengajar banyak orang. Di Antiokhialah murid-murid itu untukpertama kalinya disebut Kristen." [Kisah Para Rasul 11:26]


Kristen itu nama yang muncul ratusan tahun setelahYesus SangNabiitu diangkat oleh Allah ke langit. Pengikut Beliau biasa dipanggilnasraniatau Nashara (kristen awal), dan mereka mengaku sebagai MUSLIM. Muslim berarti hidup dengan nafas Islam.
Nasrani mengacu kepada kelompok kecil Yesus karena hanya untuk Umat Israel, sedangkan ajaran yang dibawakan oleh NabiMuhammadlebih bersifat universal (menyeluruh) yakni untuk segala bangsa karenaIslam rahmat bagi seluruh alam.

Tetapi mereka keduanya adalah sama-sama sebagai seorang MUSLIM.


Kali ini bisa ana buktikan lewat perkataanYesus Kristusdidalam bahasa Aram/Ibrani yang merupakan bahasa Asli Yesus (bahasanya sehari-hari).

Seperti yang kita ketahui, bahasa Aram merupakan bahasa serumpun denganbahasa Arab, dengan kesamaan cara membaca yaitu dari kanan-kekiri (terbalik dengan cara pembacaan kita).

Didalam memahami terjemahan bahasa Aram/Ibrani, perlu diperhatikan sebagai berikut:

Dalam Bahasa Aram:
Tuhan = Alaahaa (Allah).

Yesus = 'Eesho ('Isa) karena memang di saat zaman Yesus tidak ada orangyang bernama Yesus dan yang ada hanyalah Yeshua' (Yeshu'/'Isa), karenaYesus itu nama baru (sebutan bagi 'Isa) dari bahasa latin.


AramPalestina =>יֵשׁוּע משִׁחָא (Yēšûe Mšîḥō)

Aram Syria =>ܝܼܫܘܿܥ ܡܫܝܼܚܐ (Κô Mšîḥa)

Ibrani =>יֵשׁוּעַ הַמָּשִׁיחַ (Yēšûa Hammāšîaḥ)

Arab => عِيسٰى اَلْمَسِيحْ (Κâ Al Mašîḥ)

Yunani =>Ιησους [ο] χριστος (Yēsūs [ho] Khristos)


Christ = Msheekhaa, padahal "Christ" itu mengacu ke Mesiah.
Msheekhootaa = Christianity, dan itu mengacu kepada kata Christ, sehingga seolah-olah kata Kristen ada disana.
Padahal kata yang tepat adalah Mesiah bukan Christ.



Baiklah, di sini kita akan memahami sebuah ayat injil menurut terjemahan bahasa aslinya (ibrani).

LUKAS 6:40

ען תלמיד נאעלה על ראבו שכן כל אדם שיע מושלם ייהיה כערבו

Ein talmeed na’leh ‘al rabbo; shekken kal adam she’MUSHLAM yihyeh k’rabbo.”
(
Tak seorangpun bisa melebihi gurunya, tetapi setiap orang yang mengaku sebagai MUSLIM dapat menyamai gurunya)

Terjemahan dalam setiap kata:
'
Ein = tidak/tiada
talmeed = sesiapa saja
na’leh = boleh/dapat, lebih dari
al rabbo = guru mereka
shekken = tetapi/namun
kal = setiap/tiap-tiap
adam = manusia/orang
she’ = sebagai/selaku
MUSHLAM = patuh/tunduk/taat
yihyeh = sama seperti/seakan-akan
k’rabbo = guru mereka



Dalam terjemahan Bahasa Inggris kata "MUSHLAM" berubah menjadi PERFECT.

Misalnya:

Luke 6: 40 (KJV)

"
The disciple is not above his master: but every one that is perfect shall be as his master."


Luke 6:40 (Darby)

"
The disciple is not above his teacher, but every one that is perfected shall be as his teacher."


Luke 6:40 (Young’s Literal Translation)

"
A disciple is not above his teacher, but every one perfected shall be as his teacher."


Luke 6:40 (21st Century King James Version)

"
The disciple is not above his master, but every one that is perfect shall be as his master."


Luke 6:40 (American Standard Version)

"
The disciple is not above his teacher: but every one when he is perfected shall be as his teacher."



Dalam bahasa Yahudi (ibrani), kata "MUSHLAM" berasal dari akar kata "שלום" (Sh-L-M) yang berarti “Shalom” (dan bahasa Arab menyebutnyadengan kata "Salam") yang berarti “Damai”.


Sedangkandidalam bahasa Arab, kata "MUSLIM" berasal dari akar kata "سَّلاَمُ" (S-L-M) dibaca:"Salam", yang berarti “Damai/Selamat/Sejahtera”.


Cobalah perhatikan ayat berikut:

Lalu firman Allah kepadanya (Musa): “Tinggalkanlah kasutmu dari kakimu, sebab tempat, di mana engkau berdiri itu, adalah tanah yang kudus!”. [Kisah Para Rasul 7:33].

Apabila mereka masuk ke dalam KemahPertemuan dan apabila mereka datang mendekat kepada mezbah itu, makamereka membasuh kaki dan tangan–seperti yang diperintahkan Tuhan kepadaMusa!”. [Keluaran 4:32].

Maka Dia (Yesus) maju sedikit, laluDia bersujud dan berdoa, kata-Nya: “Ya Bapa-Ku, jikalau sekiranyamungkin, biarlah cawan ini lalu dari-Ku, tetapi janganlah seperti yangAku-kehendaki, melainkan seperti yang Engkau kehendaki!”. [Matius 26:39].

Ia menjenguk ke dalam, dan melihat kain kafan terletak di tanah; akan tetapi ia tidak masuk ke dalam”. [Yohanes 20:5]



Ayat-ayat di atas adalah contoh beberapa hal yang dilakukan oleh paranabi (termasuk Yesus) ketika mau beribadah kepada Tuhannya (menemuiTuhan).
Dilihat sekilas tampak serupa dengan yang dilakukan oleh kaum muslim dalam berwudhu' dan beribadah.


Ketika Yesus wafat dan dikuburkan, Yesus dikafani dengan kain putih. [Matius 27:59, Yohanes 19:40],
sama halnya seperti halnya Muslim.
Sedangkan umat kristen kalau mampus, udah macam orang mau pergi kepesta,.. pakai jas, dasi, gaun, kacamata hitam segala, dan aksesorislainnya.

hahahahai...
EMANGNYA DI DALAM KUBUR ADA PENJAMUAN ?


Begitu pula ibadah yang dilakukan umat Kristen sampai saat ini, denganmemakai kursi/bangku dan meja, bernyanyi di dalam tempat ibadah, berhiasseperti mau ke pesta, memakai sepatu di dalam Tempat Ibadah. Tidakpeduli itu sepatu bekas terinjak tahi dan sebagainya, tapi tetap saja dibawa masuk ke dalam gereja.
Padahal seumur hidupnya Yesus tidak pernah melakukan beribadah dengan cara aneh seperti itu.

Selasa, 27 Oktober 2015

DELAPAN ARGUMEN YANG TAK TERBANTAH

1. Ayah dan Ibu

Musa mempunyai seorang ayah dan seorang ibu. Muhammad juga mempunyai seorang ayah dan seorang ibu. Tetapi Yesus hanya mempunyai seorang ibu, dan ayahnya bukan seorang manusia. Apakah hal ini benar?"
Dia berkata, "Ya."
Saya berkata, "Daarom is Jesus nie soos moses nie, maar Muhummed is soos moses!" artinya: "Karena itu Yesus tidak seperti Musa, tetapi Muhammad seperti Musa!" (Sejak saat ini pembaca akan menyadari bahwa saya menggunakan bahasa Afika hanya bertujuan untuk latihan. Saya harus menghentikan penggunaannya dalam penjelasan ini).

2. Kelahiran Ajaib

Musa dan Muhammad lahir secara normal dan alamiah, yaitu melalui percampuran fisik antara seorang pria dan wanita, tetapi Yesus diciptakan dengan sebuah keajaiban istimewa. Dalam Kitab Matius 1: 18
"... sebelum mereka (Yusuf dan Maria) hidup sebagai suami istri, ternyata Maria mengandung dari Roh Kudus ..."
Dan, Lukas mengatakan bahwa ketika berita gembira atas kelahiran anak suci tersebut diberitahukan kepada Maria, dia memberi alasan:
"... bagai-mana hal itu mungkin terjadi, sedangkan aku belum bersuami? Jawab malaikat itu kepadanya, "Roh Kudus akan turun atasmu dan kuasa Allah Yang Maha Tinnggi akan me-naungi engkau ..." (Lukas l: 34-35).
Kitab Suci Al-Qur'an menegaskan kelahiran Yesus yang ajaib tersebut dalam istilah yang mulia dan luhur dalam menjawab pertanyaan yang logis dari Maria:
"Ya Rabbku, betapa mungkin aku mempunyai anak, padahal aku belum pernah disentuh oleh seorang laki-lakipun?"Allah berfirman (dengan perantaraan Jibril): "Demikianlah Allah menciptakan apa yang dikehendaki Nya. Apabila Allah berkehendak menetapkan sesuatu, maka Allah hanya cukup berkata kepadanya: "Jadilah" lalu jadilah dia." (QS. Ali Imran: 47).
Bukanlah menjadi keharusan bagi Allah untuk menanam benih pada seseorang atau binatang. Jika Dia menghendakinya itu pasti akan terjadi. Ini adalah konsep umat Islam pada kelahiran Yesus. (Ketika saya rnembandingkan versi Al-Qur'an dan Injil tentang kelahiran Yesus kepada pendeta Dunkers, pemimpin masyarakat penginjil, di kota terbesar kami ini, dan ketika saya bertanya, "Versi mana yang lebih Anda sukai untuk diberikan kepada anak perempuan Anda, Al-Qur'an atau Injil?"
Pria tersebut menundukkan kepalanya dan menj awab, "Versi Al-Qur'an."
Dengan cepat saya berkata kepada Doominee, "Apakah benar kelahiran Yesus yang ajaib berlawanan dengan kelahiran Musa dan Muhammad yang alami?"
Dia menjawab dengan bangga, "Ya!"
Saya berkata, "Karena itu Yesus tidak seperti Musa tetapi Muhammad seperti Musa".
Dan, Tuhan berkata kepada Musa pada Ulangan 18: 18 "Like unto thee" (Seperti kamu, seperti Musa) dan Muhammad seperti Musa.

3. Ikatan Perkawinan

Musa dan Muhammad menikah dan mempunyai anak, tetapi Yesus tetap menjadi seorang bujangan selama hidupnya. "Apakah hal ini benar?" saya bertanya kepada Dominee.
Dominee menjawab: "Ya."
Saya berkata, "Karena itu Yesus tidak seperti Musa , tetapi Muhammad seperti Musa"

4.Yesus Ditolak Oleh Kaumnya

Musa dan Muhammad diterima sebagai nabi oleh kaumnya dalam kehidupan mereka. Tidak ada keraguan bahwa orang-orang Yahudi terus menerus memberi kesulitan kepada Musa, tetapi sebagai bangsa secara keseluruhan, mereka mengetahui bahwa Musa adalah utusan Allah yang dikirim untuk mereka. Orang-orang Arab juga membuat kehidupan Muhammad menjadi menderita. Beliau sangat menderita akibat ulah mereka. Setelah 13 tahun berda'wah di Makkah, beliau harus pindah dari kota kelahirannya.
Tetapi sebelum kematiannya, bangsa Arab secara keseluruhan telah menerimanya sebagai utusan Allah. Tetapi berdasarkan Injil
"Dia (Yesus) datang kepada milik kepunyaan-Nya, tetapi orang-orang kepunyaan-Nya itu tidak menerimanya." (Yohanes 1: 11).
Dan bahkan sampai hari ini, setelah 2000 tahun, kaumnya --orang-orang Yahudi, secara keseluruhan telah menolaknya. "Apakah hal ini benar?" saya bertanya kepada Dominee.
Dominee berkata, "Ya."
Saya berkata; "Karena itu Yesus tidak seperti Musa, tetapi Muhammad seperti Musa."

5. Kerajaan "Dunia Lain"

Musa dan Muhammad adalah nabi dan juga raja. Nabi berarti seorang manusia yang menerima wahyu untuk menunjuki manusia dan menyampaikan petunjuk ini kepada ciptaan Allah seperti yang diterimanya tanpa ada penambahan atau pengurangan. Raja adalah seorang manusia yang mempunyai kekuasaan atas hidup dan mati rakyatnya. Tidaklah penting apakah orang tersebut mengenakan mahkota atau tidak, atau apakah dia mengenakan pakaian raja; Jika seseorang mempunyai hak untuk memberikan hukuman mati -Dia adalah raja-. Musa memiliki kekuasaan tersebut. Ingatkah Anda orang Israel yang pada hari Sabbath ditemukan sedang mengumpulkan kayu bakar, dan Musa menghukum mati orang tersebut dengan dilontari batu? (Bilangan 15: 36). Terdapat tindakan kejahatan lainnya yang disebutkan dalam Injil yang karenanya Musa memberikan hukuman mati pada orang-orang Yahudi tersebut. Begitu juga Muhammad, beliau memiliki kekuasaan atas hidup dan mati kaumnya. Pada Injil terdapat beberapa contoh orang-orang yang hanya diberi kenabian, tetapi tidak dalam posisi untuk menerapkan petunjuk mereka. Beberapa orang suci Tuhan yang tidak berdaya menghadapi penolakan yang keras atas pesan yang disampaikan mereka ini adalah nabi Lot, Jonah, Daniel, Ezra dan Yohanes Pembaptis. Mereka hanya dapat menyampaikan pesan, tetapi tidak dapat memaksakan hukuman. Sayangnya nabi suci Yesus juga termasuk kategori ini. Para penginjil Kristen dengan jelas membenarkan hal ini: Ketika Yesus diseret sebelum Gubernur Roma (Pontius Pilate) menuduhnya sebagai pendusta, Yesus membuat sebuah pernyataan meyakinkan dalam pembelaannya untuk menyangkal tuduhan yang salah:
"Jawab Yesus, 'Kerajaanku bukan dari dunia ini; Jika kerajaanku dari dunia ini, pasti hamba-hambaku telah melawan, supaya aku jangan diserahkan kepada orang orang Yahudi, akan tetapi kerajaanku bukan dari sini. " (Yohanes 18: 36).
Hal ini meyakinkan Pilatus (seorang penyembah berhala) dengan pemikiran bahwa Yesus tidak sepenuhnya berkuasa atas kemampuan ruhaninya, dia tidak menganggapnya orang yang membahayakan pemerintahannya. Yesus hanya menuntut sebuah kerajaan spiritual, dengan kata lain dia hanya menyatakan sebagai seorang nabi. "Apakah hal ini benar?" saya bertanya kepada Dominee.
Dominee menjawab, "Ya."
Saya berkata, "Karena itu Yesus tidak seperti Musa, tetapi Muhammad seperti Musa."

6. Tak Ada Hukum Baru

"Musa dan Muhammad membawa hukum dan aturan baru untuk kaumnya. Musa tidak hanya memberi 10 perintah Allah kepada orang-orang Israel, tetapi hukum-hukum peribadatan yang sangat luas sebagai petunjuk kaumnya. Muhammad datang kepada sebuah kaum yang sangat bodoh dan biadab. Mereka menikahi ibu tirinya, menguburkan anak perempuannya hidup-hidup, mabuk-mabukan, berzina, menyembah berhala dan berjudi dari hari ke hari. Gibbon melukiskan orang-orang Arab sebelum Islam dalam Decline and Fall of the Roman Empire (Kemunduran dan Keruntuhan Kekaisaran Romawi.), "Kebrutalan manusia, hampir tanpa perasaan, sulit dibedakan keburukannya dari sisa-sisa penciptaan hewan." Sukar mendapatkan sesuatu yang membedakan antara manusia dan hewan pada saat itu. Mereka adalah hewan dalam wujud manusia.
Dari kebiadaban yang hina ini, Muhammad mengangkat mereka, dalam kata-kata Thomas Carlysle,
"Menjadi pembawa obor penerangan dan pelajaran. Bagi bangsa Arab ini adalah kelahiran dari kegelapan menjadi cahaya. Untuk pertama kalinya Arab menjadi hidup karenanya. Masyarakat penggembala yang miskin, mengembara tidak dikenal di padang pasir sejak penciptaan dunia. Perhatikan, tidak dikenal menjadi terkemuka di dunia, yang kecil telah tumbuh menjadi dunia besar. Dalam satu abad kemudian Granada telah berada di tangan bangsa Arab dan Delhi di tangannya yang lain. Pandangan sekilas dalam keberanian, kemegahan, dan cahaya kecerdasan, Arab menyinari bagian yang besar dari dunia... "
Kenyataannya adalah Muhammad memberi-kan kaumnya sebuah hukum dan peraturan yang belum pernah dimiliki mereka sebelumnya.
Mengenai Yesus, ketika orang-orang Yahudi merasa curiga terhadapnya bahwa ia mungkin seorang penipu dengan tujuan menyesatkan ajaran mereka, Yesus mengambil penderitaan untuk meyakinkan mereka bahwa dia tidak datang dengan agama baru. Tidak ada hukum baru dan tidak ada peraturan baru. Saya kutip kata-katanya:
"Janganlah kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk meniadakan hukum Taurat atau meniadakan kitab para nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk menggenapinya. Karena Aku berkata kepadamu, 'Sesungguhnya selama belum lenyap langit dan bumi ini, satu iota atau satu titikpun tidak akan ditiadakan dari hukum Taurat, sebelum semuanya terjadi'. "(Matius 5: 17-18).
Dengan kata lain, dia tidak datang dengan hukum atau aturan baru. Dia datang hanya untuk menggenapi hukum lama. Hal inilah yang diberikannya kepada orang-orang Yahudi untuk dimengerti. Kecuali jika ia sedang mencoba menggertak orang-orang Yahudi, agar menerimanya sebagai utusan Allah dan dengan dalih mencoba memasukkan aga-ma baru kepada mereka. Tidak! Utusan Tuhan ini tidak akan pernah berusaha dengan curang untuk menumbangkan agama Tuhan. Dia dengan sendirinya mematuhi hukum. Dia mematuhi perintah-perintah Musa, dan menghormati hari Sabbath. Tidak ada kesempatan seorang Yahudi menunjukkan jari padanya dan berkata, "Mengapa kamu tidak puasa" atau "Mengapa kamu tidak mencuci tanganmu sebelum membelah roti". Yesus menuduh mereka selalu mengatakan bertentangan dengan muridnya, tetapi tidak pernah berten-tangan dengannya. Hal ini karena sebagai seorang Yahudi yang baik, ia menghormati hukum-hukum nabi yang mendahuluinya. Singkatnya, ia tidak menciptakan agama baru dan tidak membawa hukum baru seperti Musa dan Muhammad.
"Apakah hal ini benar?" Saya bertanya kepada Dominee.
Dan, ia menjawab, "Ya."
Saya berkata, "Karena itu Yesus tidak seperti Musa , tetapi Muhammad seperti Musa."

7. Bagaimana Mereka Pergi

Musa dan Muhammad meninggal dalam kematian yang wajar, tetapi menurut agama Kristen, Yesus dengan kejam dibunuh di tiang salib. "Apakah hal ini benar?" saya bertanya kepada Dominee.
Dominee menjawab, "Ya."
Saya menegaskan, "Karena itu Yesus tidak seperti Musa, tetapi Muhammad seperti Musa."

8. Surga Sebagai Tempat Kediaman

Musa dan Muhammad terbaring dikubur dalam bumi, tetapi menurut Anda, Yesus beristirahat di surga. "Apakah hal ini benar?" saya bertanya kepada Dominee. Dominee setuju.
Saya berkata, "Karena itu Yesus tidak seperti Musa , tetapi Muhammad seperti Musa."