Tampilkan postingan dengan label Biologi. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Biologi. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 07 Januari 2017

KAMU BERTANGGUNGJAWAB ATAS WILAYAHMU


Ketika Manusia Bercita-cita Melakukan Apa yang Tuhan Bisa Lakukan.



Fenomena ujian Nasional untuk SMA/SMK Se-Indonesia memang menjadi objek yang begitu mengundang perhatian lebih. Mata pelajaran yang di ujikan terdiri dari Matematika, Bahasa Indonesia, dan Bahasa Inggris untuk materi pokoknya. Mendapat tambahan dari Biologi, Fisika, dan Kimia untuk program IPA. Kemudian Ekonomi, Geografi dan Sejarah dalam program IPS. Para siswa terlihat begitu antusias menyambut hal itu. Berbagai kesibukan dilakukan untuk mempersiapkan diri. Sampai-sampai anak yang tidak suka belajar pun turut terjun dalam kesibukan itu. Belajar lebih banyak, mengurangi jatah bermain, menyiapkan mental dan kesehatan. Beberapa siswa mengaku begitu ngeri menghadapi UN. Entah diri yang belum siap, materi  yang belum 100% dikuasai, ataupun mengejar nilai yang terbaik. Sering kali terlihat mereka begitu tekun dan terfokus untuk mempersiapkan itu semua di detik-detik terakhir. Hal inilah yang sering kali membuat aneffektifitas pembelajaran. Mengejar sebanyak-banyaknya materi untuk mempersiapkan materi itu. Saya pun turut serta menjadi bagian itu. 
Satu keanehan yang saya dapatkan saat melakukan  persiapan itu. Ketika membuka bank soal, soal UN di bidang Biologi tahun 2013. Kami mendapatkan sebuah pelajaran berharga demi sebuah tujuan perjalanan kehidupan. Pada nomor ujian 40,secara gamblang disebut sebuah pernyataan bahwa ada diskontinuitas antara peran agama dan etika yang sudah sejak awal bumi berkembang telah mengisi setiap nafas manusia. Kini, kedudukannya hampir saja direbut oleh Ilmu Pengetahuan. Satu soal yang kami temukan adalah mengenai bioteknologi modern. Soal yang menyebut kelemahan dari peran bioteknologi dengan kehidupan manusia.
Apakah yang menyebabkan saya mengatakan kalau soal itu aneh?
Anda tentu juga pernah mendengar tentang Agama. Kalau menurut Prof. Sidi Ghazalba, Agama berakar dari 2 kata  dalam bahasa sanskerta. A yang merujuk pada tidak, dan gama yang merujuk pada kacau. Artinya Agama adalah suatu wadah bagi manusia untuk mengatur hidupnya agar tidak kacau. Sedangkan, ke tidak kacauan ini berorientasi pada sumber segala kekuatan di Alam, yaitu Tuhan yang Maha Kuasa.
Bila kita melihat pembahasan pada soal itu, kita akan menemukan keterangan yang absurd. Disebut, bahwa bioteknologi terutama Kloning, hibridoma, kultur jaringan, Gen insulin, plasmid adalah melanggar etika dan religi. Kloning dikatakan bertindak seolah seperti Tuhan yang mampu menciptakan dan menghilangkan nyawa sesuka hati. Ini tentu sangat mengusik kenyamanan para religiawan dalam mengatur tingkah laku manusia. Pasalnya, kenapa tugas yang seharusnya milik Tuhan malah di ambil alih oleh Manusia ?
Dalam kasus ini, kami punya sedikit ilustrasi yang mungkin bisa menggambarkan keadaan ini.
Pada suatu pagi, sebelum masa KBM di kelas pada sebuah sekolah menengah dimulai, seorang siswa tengah santai dan siap mengikuti kelas hari itu. Seorang siswa bernama Jago yang terkenal cukup unggul di kelas tiba-tiba berdiri di depan kelas dan berkata kepada teman-temannya, “selamat pagi anak-anak..” (sembari menirukan logat seorang guru Matematika yang akan mengajar di jam pertama.) Memang, semua siswa sudah hafal dengan style sang guru itu, dan tertawalah para siswa di kelas itu. Tanpa berfikir apa yang akan terjadi, Jago melanjutkan aksinya dengan mengajukan pertanyaan kepada teman-temannya, persis seperti sang guru bertanya kepada mereka. Ini dilakukan berkali-kali, karena memang, mereka sudah sangat hafal dengan gaya sang guru.
Beberapa menit kejadian itu berlangsung, sang guru ternyata sudah berada di dekat pintu, namun karena sang guru mengetahui apa yang terjadi di dalam. Jago tetap pada posisi dan ia beradu otak dengan teman-temannya dalam menyelesaikan soal yang ia ajukan, tetap dengan style sang guru. Ternyata memang luar biasa, Jago sangat hafal dan lihai mempraktikkan style dari sang guru. Akhirnya, sang guru mengetuk pintu dan memberi salam. Sontak seluruh isi kelas ribut menempatkan diri dan membalas salam dari guru tersebut. Namun, anehnya, Jago tidak menghiraukan kode dari teman-temannya yang memberitahukan bahwa guru sudah datang. Ia tetap melakukan kekonyolannya dalam menggantikan posisi sang guru di kelas.
Melihat sikap Jago yang demikian, sang guru coba memberikan isyarat agar si Jago mundur dan duduk di tempat duduknya. Namun, apalah dikata, Jago malah berkata kepada sang guru, “looh, saya kan juga bisa menyelesaikan soal seperti yang bapak sering lakukan. Kenapa saya harus mundur. Coba lihat, siapa diantara mereka yang bisa seperti ini ?.”
Sang guru menjawab, “sebentar nak, bukankah tugas siswa itu mendapat pelajaran dari guru, dan guru bertugas mengajari kalian ?”
“Tugas kami memang menjalankan perintah dan tugas dari guru, namun, jika saya bisa menjadi seperti guru, kenapa saya harus tunduk dan patuh pada perintah dan tugas guru ?” balas si Jago. “tapi ini bukan waktunya nak, sekarang waktu kamu belajar di kelas dan menjadi objek pengajaran guru. Nanti, kalo kamu sudah lulus dan sudah memenuhi syarat untuk menjadi seorang guru, silahkan kamu menggantikan posisi saya, tapi waktu ini, kamu belum punya hak untuk seperti itu.” Pungkas sang guru.

Dari ilustrasi pendek tersebut, kita bisa mengambil sebuah pelajaran, bahwa ketika seorang dengan tugas dan kewajiban yang di dapat sesuai posisinya menjadikan ia dilarang keras untuk merebut tugas dan kewajiban pihak lain. Tidak akan di izinkan seorang peserta ujian untuk menjadi pengawas dengan meninggalkan tugasnya mengerjakan ujian, walau ia sudah mengerjakan, ia tetap tidak diizinkan melakukan tugas dari pengawas ujian. Apabila ketentuan ujian itu dilanggar oleh seorang peserta, tentu, sanksi DO atau diskualifikasi yang harus ia terima. Karena ia telah keluar wilayah. Begitu pula misal dalam sebuah bank, ada suatu wilayah yang hanya boleh dimasuki oleh karyawan bank, selain itu haram hukumnya. Ketika ada seorang nasabah yang nekat masuk ke wilayah itu dan menjalankan pekerjaan seperti yang di lakukan oleh pegawai bank, tentu, pihak bank akan memberi peringatan dan bahkan menuntut ke jalur hukum.
Mengenai bioteknologi yang kami sebutkan, kami akan sedikit memberi keterangan mengapa bisa kami anggap problem. Kloning, sebagaimana kami dapati, bahwa secara umum berarti suatu upaya tindakan untuk memproduksi atau menggandakan sejumlah individu yang hasilnya secara genetik sama persis (identik) berasal dari induk yang sama, mempunyai susunan (jumlah dan gen) yang sama. Kultur Jaringan adalah suatu metode untuk mengisolasi bagian dari tanaman seperti sekelompok sel atau jaringan yang ditumbuhkan dengan kondisi aseptik, sehingga bagian tanaman tersebut dapat memperbanyak diri tumbuh menjadi tanaman lengkap kembali. Hibridoma adalah sel-sel yang dihasilkan dengan cara peleburan atau fusi dua tipe sel yang berbeda menjadi kesatuan tunggal yang mengandung gen-gen dari kedua yang digabungkan. Gen Insulin ialah insulin adalah protein kecil sederhana yang terdiri dari 51 asam amino, 30 di antaranya merupakan satu rantai polipeptida, dan 21 lainnya yang membentuk rantai kedua.
Semua rekayasa manusia di atas adalah sebuah usaha yang sama dalam hal tujuan, yaitu menghendaki supaya manusia berusaha menolak cacat dan kematian makhluk hidup. Para ilmuwan ini bekerja keras menciptakan bibit-bibit makhluk hidup unggul dengan kapabilitas lebih dan mampu terhindar dari segala kekurangan. Satu hal yang menjadi problem, bukankah seharusnya manusia telah kelewat batas ketika mereka bercita-cita ingin melakukan apa yang menjadi tugas Tuhan Semesta Alam ? Apakah memang tidak puas manusia ini melihat apa yang sudah Tuhan berikan ?
Ternyata, jawaban atas hal ini telah tertulis indah dalam kitab agama samawi  yang tiga, yaitu Taurat, Al Kitab, dan Al Quran. Dalam Taurat dan Alkitab, disebutkan Adam dan Hawa diusir oleh Tuhan dari Taman Eden karena melanggar perjanjian, bahwa ia dilarang untuk mendekati dan memetik buah Pengetahuan di tengah Taman. Karena Adam dan Hawa memetiknya lalu memakannya, mereka menjadi bagian dari Tuhan dan Malaikat yang tahu akan hal baik dan buruk. Karena wilayah Tuhan telah di jajah oleh Adam, maka ia diturunkan derajatnya, dari penghuni Taman yang penuh kenikmatan, menuju Bumi yang ia harus bersusah payah mencari kehidupan. Kisah ini juga di dapat dari Al Quran, Kitab Yobel dan Henokh dari Kitab Apocrifa. 
Bukankah itu menjadi pelajaran bagi manusia, ketika Adam telah melakukan dosa berupa memasuki wilayah Tuhan, ia di turunkan derajatnya dan di kutuk untuk kesusahan hidup di Bumi dan akan saling bermusuhan. Ini tentu akan memberikan peluang bahwa ketika manusia kembali melakukan dosa yang senada dengan Adam, tak khayal, Tuhan akan marah dan mengutuk manusia menjadi lebih hina lagi. Siapa yang lantas dapat dijadikan penanggungjawab ? Para ilmuwan yang minim akan ilmu keagamaanlah yang akan bertanggungjawab, sebab mereka akan mampu melakukan hal yang manusia awam tidak dapat melakukannya. Mereka yang jenius ini akan mampu melakukan apa yang menurut orang awam adalah khayal. Termasukpun sebuah karya yang diharapkan mereka akan mampu menciptakan kehidupan. Bahkan, cita-cita abad 21 ini, manusia berusaha mencari tempat lain selain muka bumi untuk berlari menghindari hari kehancuran yang telah ditulis dalam Kitab Suci agama Samawi itu. 
Penemuan Planet Nibbiru, pembuatan Pesawat antar Planet yang kecepatannya melebihi kecepatan cahaya, penciptaan makhluk hidup, penolakan atas takdir tua dan mati, semua di lakukan atas dasar manusia tidak mau pergi dari dunia nyata ini. Mereka ingin tetap berada disini selamanya dan tidak percaya akan masa yang lebih baik daripada masa di dunia ini. Ini tentu sangat mengusik kenyamanan para agamawan yang berjuang mati-matian untuk menomer dua kan kehidupan dunia dan mengutamakan kepentingan untuk hari esok di negeri Akhirat.
Maka, ketika sebuah kejayaan Intelektual yang tidak di barengi dengan beningnya hati dalam ranah agama, mustahil kehidupan yang indah nan damai akan tercipta. Ketika sebuah pertanyaan muncul, apa gunanya agama ? Benarkah Tuhan itu ada ? Maka kembalikan semua yang mereka pertanyakan, bukankah Huruf, Angka, Gambar, Perkakas, Sinar, atau Sebuah Suara, lahir karena adanya subjek pencipta. Tak ada sebuah objek yang muncul dari ketiadaan tanpa di ciptakan. Jika sebuah suara mampu di ciptakan oleh manusia dengan alat yang ada, lantas, bukankah seharusnya Galaksi dan alam raya ini ada yang menciptakan ? Manusia ? Oh, tentu tidak, bagaimana mungkin manusia menciptakan Alam semesta, sedangkan ia tidak pernah di kenal dalam sejarah ?
Maka begitulah kiranya, Pencipta Alam Semesta adalah Tuhan. Sangat jelas terlihat, apabila Tuhan marah dan tidak lagi percaya pada Manusia, bukankah DIA akan melakukan hal yang tidak diinginkan manusia. Jika CiptaanNYA ini di hancurkan karena Tuhan kesal dengan ulah manusia yang terus menuntut agar Manusia bisa seperti Tuhan, apa yang akan terjadi ? Manusia akan kehilangan Alam Semesta, dan Manusia akan kehilangan tempat untuk melakukan berbagai eksperimen agar ia bisa melakukan apa yang Tuhan bisa lakukan.


Diselesaikan di Balikpapan
Sabtu, 7 Januari 2017. Pkl 20.35 WITA
ARIF YUSUF

Senin, 14 Desember 2015

Bio-Insektisida Untuk Hama Dan Penyakit Tanaman

Pengertian Bio-Insektisida

Bio-Insektisida adalah jenis pestisida yang bahan aktiknya merupakan mikororganisme seperti, bakteri bacillus thuringiensis, cendawan beauveria sp., metarrhizium sp., virus spodotera litura-nuclea polyhidrosis virus, SI-NPV, dan nematoda patogen serangga.
Bio-insektisida digunakan untuk menanggulangi gangguan hama seperti serangga atau tunggau.  Insektisida ini secara spesifik akan menyerang serangga yang menjadi sasaran dan tidak menyerang serangga lainnya. Insektisida ini bekerja dengan cara menginfeksi hama sehingga hama tidak dapat lagi mampu merusak tanaman. Bio-insektisida dari mikroorganisme ini memiliki efektivitas yang sama dengan pestisida yang berbasis bahan kimia.

Mikroorganisme Penghasil Bio-Insektisida

Beberapa jenis mikroorganisme yang dapat digunakan dan berkhasiat dalam mengendalikan hama pada tanaman diantaranya:

Cendawan Beauveria sp. Dan Metarrhizium sp.

Cendawan Beauveria sp. Dan  Metarrhizium sp merupakan jenis cendawan pantogen serangga. Cendawan ini bekerja dengan cara menimbulkan serangan penyakit atu infeksi terhadap hama sasaran dan akhirnya mengalami kematian.
Spora atau  inokulum dari cendawan ini akan menenpel pada tubuh serangga inang, kemudian akan berkecambah dan berkembang membentuk tabung kecambah. Selajutnya spora masuk dalam tubuh hama melalui saluran pernapasan, pencernaan dan integenum atau kulit tubuh  serangga.
Cendawan Beauveria sp akan mengeluarkan racun Beauvericin yang akan berkembang dalam tubuh hama. Racun ini mampu menyerang dan merusak seluruh jaringan tubuh sehingga mengakibatkan kematian serangga. Cendawan ini akan menyebabkan serangga mati dengan tubuh yang mengeras. Sedangkan serangga yang mati oleh cendawan metarrhizium akan mati dengan tubuh yang rapuh.
Insektisida yang  dibuat dari Cendawan Beauveria sp. dan  Metarrhizium sp digunakan untuk mengendalikan hama  seperti, ulat daun, kutu daun, dan kumbang daun yang biasa menyerang tanaman pangan, holtikultura, dan biofarmaka.
Cendawan ini dapat juga digunakan untuk menanggulangi serangan hama seperti, wereng coklat, penggereng batang padi, wereng hijau, hama putih, walang sangit dan kepinding tanah pada tanaman padi.
Bio-insektisida yang dibuat dari cendawan Beauveria sp. dan  Metarrhizium sp diformulasikan dalam bentuk semi padat, cair atau tepung. Untuk Bentuk semi padat dapat dibuat dengan Media formulasi dari  jagung atau beras.

Bakteri Bacillus Thuringiensis

Bacillus Thuringiensis merupakan bakteri yang dapat digunakan sebagai bahan aktiv bio-insektisida untuk mengendalikan serangan hama tanaman. Bakteri ini sangat efektik dalam menangani serangan berbagai hama dari golongan lepidoptera, coleoptera, dan hemiptera. Pada aplikasinya bakteri bacillus thuringiensis digunakan untuk membasmi hama ulat daun, kumbang daun, dan kutu daun yang menyerang tanaman hortikultura.
Bakteri bacillus thuringiensis bersifat racun dan menyerang pada saluran pencernaan hama sasaran. Toksin atau zat racun bakteri akan mengalami hidrolisis atau penguraian. Hasil dari penguraian ini akan dibebaskan dari kristalnya dan meracuni sel-sel epitel saluran makanan serangga.
Serangga yang terinfeksi akan menunjukkan gejala penurunan aktivitas makan . Biasanya serangga yang sudah teracuni atau terinfeksi akan berlindung di tempat tersembunyi, seperti di bawah daun. Sedangkan larvanya akan mengalami diare dan mengeluarkan cairan dari mulut yang disertai dengan kelumpuhan pada saluran makanan.
Perkembang-biakan bakteri bacillus thuringiennsis masih tergolong mahal dan belum dapat dilakukan dengan metoda sederhana, walaupun dalam laboratorium. Secara komersial bio-insektisida yang bahan aktivnya dari bakteri bacillus thuringiensis sudah banyak beredar dipasaran seperti di toko-toko penjual bahan dan alat pertanian.
Beberapa merk dagang dan formulasi dari bio-insektisida ini adalah: Bacillin WP, Xentari WDG, Turex WP, Bactospeine Sp, Bactospeine ULV, Thuricide HP, Costar OF, Cutlass WP, Florbac FC, dan Dipel WP.
Bio-insektisida ini digunakan dengan cara menyemprotkan formulasi bakteri sesuai dengan konsentrasi yang dianjurkan dalam kemasan. Bakteri bacillus thuringiensis merupakan bakteri yang tidak tahan atau rentan terhadap sinar matahari, oleh kerena itu, disarankan, penyemprotan insektisida ini dilakukan pada waktu  sore hari

Selasa, 27 Oktober 2015

Mengungkap misteri menguningnya daun di kala kemarau


Anda pasti sering melihat daun berubah warna menjadi kuning kecoklatan jika musim kemarau? Penjelasan paling sederhana mengapa daun berubah warna ketika musim kemarau, memang karena kehilangan klorofil yang bisa membuat daun berwarna hijau.
Hilangnya klorofil, membuat pigmen kuning dan oranye yang ada di daun mendapatkan kesempatan untuk bersinar. Selama ini, pigmen warna kuning dan oranye hanya bersembunyi. Namun pertanyaannya, mengapa daun dibiarkan kehilangan klorofil padahal masih di pohonnya?
Peneliti mengatakan bahwa pohon sengaja menghancurkan molekul-molekul klorofil pada daun ketika musim kemarau, sehingga mereka bisa memulihkan semua nutrisi berharga yang tersimpan di dalamnya saat musim kemarau berakhir.
Jika molekul tidak sengaja dihancurkan saat musim kemarau, klorofil akan hancur sendiri saat proses pemulihan dan bercampur dengan oksigen. Hal ini malah membuat pemulihan nutrisi daun jadi terhambat.
Jadi, dari pada klorofil ini menghambat pemulihan nutrisi, pohon akan menghancurkan klorofil terlebih dahulu saat musim kemarau, untuk memastikan klorofil tidak mengganggu kelangsungan hidup pohon setelah berganti musim.
Sebuah penelitian terbaru mengungkapkan, bahwa bayi-bayi yang lahir pada musim panas memiliki tubuh yang lebih tinggi dan sehat dibanding yang lahir di musim dingin.
Penelitian yang dilakukan oleh tim dari Universiitas Cambridge ini melibatkan 450.000 warga Inggris baik pria maupun wanita.
Peneliti membandingkan pertumbuhan dan perkembangan kesehatan mereka di kemudian hari.
"Hasil penelitian mami menunjukkan bahwa bulan kelahiran memiliki efek yang dapat diukur pada perkembangan dan kesehatan, tetapi kami perlu memahami mekanisme dari efek ini," ujar dokter John Perry, peneliti utama dari Universitas Cambridge, dikutip dari Thetelegraph.co.uk.
Penelitian menunjukkan, anak yang lahir di bulan Juni, Juli, dan Agustus memiliki bobot yang lebih berat saat lahir dan lebih tinggi saat dewasa.
Menurut peneliti, hal ini terjadi karena ibu hamil menyerap akan menyerap lebih banyak vitamin D dari sinar matahari pada musim panas.
Pada trisemester kedua dan ketiga, paparan vitamin D tersebut baik untuk menjaga kesehatan tulang bayi.
Bahkan, peneliti menilai paparan vitamin D dapat memberikan efek perlindungan dari kanker, diabetes tipe 1, dan multiple sclerosis.
Penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal Heliyon ini juga mengungkapkan, bahwa anak-anak perempuan yang lahir di musim panas memiliki masa pubertas lebih lambat.
Hal itu menuut peneliti menunjukkan kesehatan yang lebih baik saat dewasa.  menyimpulkan bahwa anak-anak mengalami pertumbuhan lebih cepat pada musim semi dan musim panas dibanding pada musim gugur dan musim dingin.
Dalam penelitian ini, responden yang terlibat telah lahir di Inggris sebelum adanya rekomendasi suplemen vitamin D untuk ibu hamil.
Dari penelitian ini, peneliti percaya bahwa paparan vitamin D dari sinar matahari amat penting bagi pertumbuhan bayi sejak dalam rahim ibu.

Ratusan Lebah Ini Hanya Hidup di Indonesia


Lebah (Youtube)
Penemuan baru kali ini berupa ratusan lebah yang hanya ada di Indonesia.

Seorang peneliti dari Museum Natural History London, Inggris, bernama Andrew Polaszek, melakukan penelitian tentang serangga di Kalimantan dan Jawa dalam empat tahun terakhir.
Dikutip dari Okezone, Selasa (13/10/2015), Andrew Polaszek menemukan ratusan lebah yang hanya ada di Indonesia. Polaszek saat ini tengah meneliti serangga yang ia kumpulkan dari penelitian di Gunung Halimun, Jawa Barat.
Penelitian kali ini melibatkan 30 orang dari Inggris, Indonesia, Jerman, dan Norwegia untuk menemukan spesies baru yang ada di Gunung Halimun.
“Setidaknya ada ratusan spesies lebah yang hanya ada di Indonesia. Jumlah tersebut tentu masih bisa bertambah,” kata Polaszek dan menambahkan di Papua terdapat spesies yang hanya ditemukan di satu bukit tertentu.
Polaszek dan rekan-rekannya melakukan riset tentang keanekaragaman hayati yang masih belum diteliti di Indonesia. Untuk Polaszek sendiri, fokusnya adalah lebah dengan ukuran mikro. “Penelitian ini baru dimulai tahun 2015 dan akan selesai empat tahun lagi,” kata Polaszek.
Manfaat penelitian kali ini adalah untuk menemukan spesies tersembunyi di Indonesia sebagai pusat keanekaragaman hayati di dunia. “Menjaga keajaiban hutan dan alam sangat penting untuk Indonesia dan dunia,” tambahnya.
Dari semua lebah yang ada di Indonesia, favorit profesor lulusan Imperial College London ini adalah lebah berukuran mikro bernama Megaphrama.
Ia mengatakan lebah yang hanya dapat dilihat di bawah mikroskop ini memiliki manfaat sebagai pembasmi hama parasit di kebun teh.
Dalam ekspedisi bulan September lalu, Polaszek mengatakan ia telah mengumpulkan sekira 10.000 spesimen dalam dua minggu. “Saya bersemangat untuk segera menganalisis temuan lapangan ini di laboratorium,” tuturnya.
Bulan Maret 2016 mendatang, profesor penggemar rendang tersebut berencana kembali ke Indonesia dan melakukan penelitian lebih jauh dan berharap bisa menemukan spesies baru
Sekelompok ilmuwan menemukan bukti bahwa kehidupan telah ada di Bumi setidaknya 4,1 miliar tahun lalu, atau 300 juta tahun lebih awal dari dari yang sebelumnya diperkirakan.

Penemuan ini menunjukkan bahwa kehidupan di Bumi muncul tak lama setelah planet terbentuk sekitar 4,54 miliar tahun lalu.

"Dengan komposisi yang tepat, kehidupan Bumi tampaknya hadir begitu cepat," ujar Mark Harrison, peneliti UCLA sekaligus anggota National Academy of Science, seperti dilansir National Geographic.

Penemuan terbaru ini menunjukkan bahwa kehidupan ada sebelum serangan asteroid besar-besaran di dalam sistem solar yang menyebabkan terbentuknya kawah besar di Bulan 3,9 miliar tahun lalu.

"Jika seluruh kehidupan binasa selama serangan ini, beberapa ilmuwan berargumen bahwa pasti kehidupan akan dimulai kembali dalam waktu singkat," ujar Patrick Boehnke, peneliti di laboratorium Harrison.

Para ilmuwan sudah lama percaya bahwa Bumi itu kering dan tandus selama beberapa periode. Namun, penelitian-penelitian yang dilakukan Harrison menunjukkan hal yang sebaliknya.

"Bumi di masa-masa awalnya tentu saja tak seperti neraka, kering maupun planet mendidih. Jelas sekali kita tak melihat bukti untuk itu," ujarnya.

Para peneliti yang dipimpin oleh Elizabeth Bell, salah satu mahasiswa doktoral di laboratorium Harrison mempelajari lebih dari 10.000 batu zirkon yang awalnya terbentuk dari batuan cair atau magma dari Australia Barat.

Zirkon begitu berat, mineral yang tahan lama dan berkaitan dengan zirconium kubik sintetis yang biasa digunakan untuk membuat berlian imitasi.

Zirkon-zirkon ini dapat menangkap dan melestarikan lingkungan mereka, yang artinya mereka dapat berfungsi sebagai kapsul waktu.

Ilmuwan mengidentifikasi 656 zirkon yang mengandung bintik gelam yang dapat mengungkap dan menganalisis 79 di antaranya dengan spektroskopi Raman, sebuah teknik yang menunjukkan struktur molekular dan kimia dari mikroorganisme purba dalam tiga dimensi.

Penelitian juga menunjukkan bahwa kehidupan di alam semesta bisa melimpah. Di Bumi, kehidupan sederhana muncul dan terbentuk secara cepat, namun mereka membutuhkan waktu jutaan tahun dalam mengembangkan kemampuan untuk berfotosintesis. - See more at: http://teknologi.inilah.com/read/detail/2246301/penelitian-ungkap-usia-kehidupan-di-bumi#sthash.lTV3yg5M.dpuf
Sekelompok ilmuwan menemukan bukti bahwa kehidupan telah ada di Bumi setidaknya 4,1 miliar tahun lalu, atau 300 juta tahun lebih awal dari dari yang sebelumnya diperkirakan.

Penemuan ini menunjukkan bahwa kehidupan di Bumi muncul tak lama setelah planet terbentuk sekitar 4,54 miliar tahun lalu.

"Dengan komposisi yang tepat, kehidupan Bumi tampaknya hadir begitu cepat," ujar Mark Harrison, peneliti UCLA sekaligus anggota National Academy of Science, seperti dilansir National Geographic.

Penemuan terbaru ini menunjukkan bahwa kehidupan ada sebelum serangan asteroid besar-besaran di dalam sistem solar yang menyebabkan terbentuknya kawah besar di Bulan 3,9 miliar tahun lalu.

"Jika seluruh kehidupan binasa selama serangan ini, beberapa ilmuwan berargumen bahwa pasti kehidupan akan dimulai kembali dalam waktu singkat," ujar Patrick Boehnke, peneliti di laboratorium Harrison.

Para ilmuwan sudah lama percaya bahwa Bumi itu kering dan tandus selama beberapa periode. Namun, penelitian-penelitian yang dilakukan Harrison menunjukkan hal yang sebaliknya.

"Bumi di masa-masa awalnya tentu saja tak seperti neraka, kering maupun planet mendidih. Jelas sekali kita tak melihat bukti untuk itu," ujarnya.

Para peneliti yang dipimpin oleh Elizabeth Bell, salah satu mahasiswa doktoral di laboratorium Harrison mempelajari lebih dari 10.000 batu zirkon yang awalnya terbentuk dari batuan cair atau magma dari Australia Barat.

Zirkon begitu berat, mineral yang tahan lama dan berkaitan dengan zirconium kubik sintetis yang biasa digunakan untuk membuat berlian imitasi.

Zirkon-zirkon ini dapat menangkap dan melestarikan lingkungan mereka, yang artinya mereka dapat berfungsi sebagai kapsul waktu.

Ilmuwan mengidentifikasi 656 zirkon yang mengandung bintik gelam yang dapat mengungkap dan menganalisis 79 di antaranya dengan spektroskopi Raman, sebuah teknik yang menunjukkan struktur molekular dan kimia dari mikroorganisme purba dalam tiga dimensi.

Penelitian juga menunjukkan bahwa kehidupan di alam semesta bisa melimpah. Di Bumi, kehidupan sederhana muncul dan terbentuk secara cepat, namun mereka membutuhkan waktu jutaan tahun dalam mengembangkan kemampuan untuk berfotosintesis. - See more at: http://teknologi.inilah.com/read/detail/2246301/penelitian-ungkap-usia-kehidupan-di-bumi#sthash.lTV3yg5M.dpuf