Jumat, 08 Januari 2016

Fosil Spesies Manusia Pertama Ditemukan di Ethiopia

Spesies manusia pertama baru-baru ini telah ditemukan di Ethiopia. Sebuah fragmen rahang kuno itu diyakini sebagai fosil manusia paling tua yang pernah ditemukan.
Dilansir Livescience, fosil tersebut menunjukkan keluarga manusia pertama yang diyakini sudah ada sejak 500 ribu tahun silam.Temuan tersebut juga bisa membawa informasi mengenai area di mana manusia pertama tinggal.
sieving-ledi-geraru
(Sumber : livescience.com)
Menurut peneliti, meskipun manusia modern adalah satu-satunya keturunan manusia yang hidup saat ini, spesies manusia lainnya diduga pernah menjelajahi Bumi. Fosil tersebut kabarnya merupakan anggota dari genus Homo, seperti manusia modern saat ini.
Selama beberapa dekade, ilmuwan mencari Afrika untuk tanda-tanda manusia pertama. Ilmuwan percaya terjadi pergantian dari spesies Australopithecus yang menyerupai kera menjadi spesies Homo atau manusia awal.
homo-mandible-ledi-geraru
(Sumber : livescience.com)
Hingga saat ini, bukti fosil genus Homo dipercaya telah berusia 2,3 juta atau 2,4 juta tahun. Riset terbaru menemukan sebuah fosil manusia di Ethiopia sekira 2,8 juta tahun.
Ilmuwan mengungkap detail temuan mereka dalam dua makalah online di Journal Science. “Kini kami memiliki fosil Homo dari waktu saat ini, bukti fosil Homo paling awal yang pernah ditemukan,” tutur salah satu pemimpin peneliti dan penulis studi, Brian Villmoare, yang merupakan paleoanthropologist di University of Nevada di Las Vegas

Ilmuwan Kelas Dunia Bisa Dibayar untuk Menyangkal Perubahan Iklim

Pernah menyangkal perubahan iklim? Mungkin kamu merupakan salah satu korban pandangan ilmuwan-ilmuwan yang skeptis dengan isu tersebut.

Investigasi Greenpeace mengungkap adanya dua ilmuwan dari universitas ternama di Amerika Serikat yang bisa dibayar untuk mengonstruksi penyangkalan perubahan iklim.

Hasil investigasi ini menguak satu lagi tindakan kotor kalangan ilmuwan dalam isu perubahan iklim, yang dalam hal ini mereka justru menjadi pihak yang tidak konstruktif.

Sebelumnya, peneliti dari Harvard Smithsonian for Astrophysics yang juga penyangkal perubahan iklim terungkap menerima dana dari Exxon Mobile, American Petroleum Company, dan Souther Company sebanyak 1,25 juta dollar AS.

Berdasarkan pandangan Soon, perubahan iklim yang terjadi saat ini terjadi akibat perubahan aktivitas matahari, dan itu hal yang wajar.

Dua ilmuwan yang terungkap bisa menerima bayaran untuk menyangkal perubahan iklim kali ini adalah William Happer dari Princeton University dan Frank Clemente dari Pennsylvania State University.

Greenpeace menjebak dua ilmuwan itu dengan mengirim e-mail, meminta sang ilmuwan membuat publikasi untuk menyangkal perubahan iklim dengan bayaran tertentu.

Greenpeace menyamar sebagai sebuah perusahaan minyak dan gas ternama dari Timur Tengah serta perusahaan batu bara dari Indonesia.

Dalam e-mail, Greenpeace meminta Happer untuk menulis dampak negatif tentang negosiasi penanggulangan perubahan iklim di Paris.

Happer setuju dan meminta bayaran sebesar 250 dollar AS per jam dan total 8.000 dollar AS untuk menulis makalah selama 4 hari. Ia meminta bayarannya diberikan ke CO2 Coalition, semacam think tank untuk penyangkal perubahan iklim.

Happer dalam e-mail menuturkan, artikelnya mungkin tak akan masuk ke jurnal ilmiah berstandar tinggi, tetapi masih bisa mengakali dengan masuk jurnal yang pengajinya berafiliasi dengannya.

"Para puritan mungkin akan menganggap itu bukan peer review, tetapi saya pikir sah-sah saja disebut peer review," kata Happer seperti dikutip The Guardian, Kamis (10/12/2015).

Sementara itu, Greenpeace meminta Clemente untuk membantah hasil studi tentang dampak batubara yang mematikan di Indonesia. Clemente setuju dan meminta bayaran 15.000 dollar AS untuk makalah 10 halaman atau 6.000 dollar AS untuk artikel opini.

Menurut Clemente, tak masalah jika namanya dikutip sebagai profesor emeritus di Pennsylvania State University dan menutupi sumber dana dari makalah tersebut.

"Tak ada syarat untuk menuliskan pemberi dana Amerika Serikat. Riset dan artikel saya telah didukung oleh pemerintah, asosiasi pedagang, universitas, kalangan swasta, dan semua dipublikasikan atas nama saya sendiri," katanya.

"Saya sangat bangga dengan hasil riset saya dan percaya bahwa teknologi batubara bersih adalah jalan menuju energi yang murah dan terjangkau, mencukupi kekurangan energi, dan lingkungan bersih," imbuhnya.

Total, Greenpeace melobi 7 ilmuwan. Sebanyak 5 ilmuwan lain menolak dengan alasan waktu atau tidak menjawab e-mail sama sekali.

Greenpeace mengumumkan hasil investigasi pada minggu ini, di tengah berlangsungnya COP 21 di Paris, dan beberapa saat sebelum Happer tampil di forum.

Happer dalam e-mail-nya menegaskan bahwa CO2 memang bermanfaat. "Konferensi iklim di Paris mendasarkan pada premis bahwa CO2 adalah polutan. Itu salah total. Lebih banyak CO2 justru akan menguntungkan," ungkapnya.

Mengapa Jarum Jam Berputar Ke Kanan ?

Jam matahari digunakan sejak 2000 SM sampai jam mesin dibuat pada abad 17 sebagai cara yang tepat untuk mengetahui waktu.

Mengapa Jarum Jam Berputar ke Arah Kanan?Arloji saku. (Thinkstock)
Kita sering mendengar istilah “searah jarum jam” untuk putaran ke arah kanan. Itu karena jarum jam berputar ke arah kanan. Mengapa jarum jam berputar ke arah kanan? Sepertinya tak ada masalah meski jam berputar ke arah kiri. Bagaimana cara manusia zaman dahulu memutuskan arah berputar jam?
Jam Matahari, jam tertua di dunia
Asal mula arah putaran jam ini adalah dari jam matahari. Jam tertua  di dunia ini adalah jam untuk mengetahui waktu dengan berpatokan pada perubahan posisi panjang bayangan tongkat yang di tanam di permukaan tanah. Digunakan sejak 2000 SM sampai jam mesin dibuat pada abad 17 sebagai cara yang tepat untuk mengetahui waktu.
Di Bumi bagian utara, Matahari terbit dari timur, melewati selatan, kemudian terbenam di barat (sebelah kiri), tepat siang hari ada di utara dan bayangan di sore hari ada di timur (sebelah kanan). Dari pergerakan bayangan inilah arah perputaran jam mesin dibuat ke kanan.
Bukan hanya jam, benda-benda lain yang berputar juga banyak yang perputarannya kea rah kanan. Misalnya alat penimbang berat badan,thermometer, speedometer di mobil dan banyak lagi.
Jam Matahari Bumi bagian selatan berputar sebaliknya
Di Bumi bagian selatan seperti Australia, Matahari terbit dari timur, melewati utara, lalu terbenam di barat. Berbeda dengan Bumi bagian utara, bayangannya ada di sisi selatan. Pergerakan bayangan jam Matahari pun berkebalikan dengan jam Matahari di Bumi bagian utara, yaitu berputar ke kiri. Sehingga pada saat siang hari, bayangannya menunjuk arah selatan.
Lantas, mengapa arah perputaran jam yang dipakai bukan arah di Bumi bagian selatan? Itu karena Bumi bagian utara merupakan daerah pusat lahirnya peradaban di Bumi.
Peradaban Mesir, Mesopotamia, Indus dan Sungai Kuning semuanya ada di Bumi bagian utara. Daratan di dunia ini sebagian besar berada di Bumi bagian utara dan hanya sedikit di Bumi bagian selatan. Karena itulah banyak peradaban lahir di Bumi bagian utara. Seandainya daratan lebih banyak berada di Bumi bagian selatan, mungkin saja jam yang kita pakai saat ini arah jarumnya berputar ke kiri.
(Sumber: Mengenal Antariksa, Elex Media Komputindo)

Wanita Gemuk Lebih Cerdas

Dilansir dari geniusbeauty.com, penelitian ini dilakukan oleh ilmuwan dari Universitas Pittsburgh, Amerika Serikat. Dari 16 ribu responden wanita dengan ukuran tubuh yang berbeda-beda, memperlihatkan ternyata cewek gendut lebih cerdas diseluruh bidang ilmu termasuk matematika, fisika, kimia, hingga musik, lukis, dan kreatifitas lain
nya. Mantap, kan? Kok bisa ya? Ternyata wanita gemuk memiliki asam organik lebih banyak. Hal ini mempengaruhi mental mereka. Si tambun ini punya mental baja dan lebih kuat dari si kurus

Selain itu, dalam tubuh perempuan gemuk ada asam lemak omega 3 yang lebih banyak. Omega 3 diyakini nutrisi untuk otak sehingga mereka lebih encer dalam berfikir. Hebat sekali, ya? Si gemuk masih berfikir untuk kurus setelah membaca ini?

Teka-teki Naskah Kuno di Birmingham, Benarkah Al Quran Pertama di Dunia?

Ketika Universitas Birmingham mengungkapkan bahwa mereka memiliki fragmen dari salah satu Al Quran tertua di dunia, pernyataan itu menjadi berita utama di seluruh dunia.

Dalam hal penemuan, tampaknya mungkin tidak luar biasa, tetapi timbul pertanyaan lebih besar tentang asal-usul naskah kuno ini.

Saat ini, ada sebuah pendapat dari Timur Tengah yang menyatakan bahwa penemuan tersebut bisa menjadi lebih signifikan dan spektakuler daripada yang diperkirakan.

Ada klaim bahwa fragmen ini bisa jadi merupakan fragmen dari versi lengkap Al Quran pertama, yang ditugaskan kepada Abu Bakar—sahabat Nabi Muhammad—dan bahwa penemuan fragmen ini adalah penemuan paling penting bagi dunia Muslim.

Kecocokan dengan fragmen Paris

Namun, beberapa dari potongan itu telah jatuh ke beberapa tempat.

Tampaknya fragmen di Birmingham, setidaknya berusia 1.370 tahun, dan pernah tersimpan  di masjid tertua Mesir, Masjid Amr ibn al-As di Fustat.

Setelah dilakukan berbagai penelitian dan uji coba, para akademisi semakin percaya bahwa naskah Birmingham benar-benar cocok dengan fragmen di Perpustakaan Nasional Perancis, Bibliotheque Nationale de France.

Pihak perpustakaan menunjuk pakar bernama Francois Deroche, sejarawan Quran dan akademisi di College de France, dan ia menegaskan bahwa fragmen di Paris merupakan bagian dari Al Quran yang sama dengan fragmen yang ada di Birmingham.

Alba Fedeli, peneliti yang pertama kali mengidentifikasi naskah di Birmingham, juga yakin bahwa fragmen tersebut sama dengan fragmen di Paris.

Hal terpenting yang diketahui adalah bahwa naskah di Paris juga berasal dari Masjid Amr ibn al-As di Fustat.

“Pergi diam-diam”

"Fragmen Paris" dari manuskrip ini dibawa ke Eropa oleh Asselin de Cherville, yang menjabat sebagai wakil konsul di Mesir ketika negara itu di bawah kendali tentara Napoleon pada awal abad ke-19.

Deroche mengatakan bahwa janda Asselin de Cherville sepertinya telah mencoba untuk menjual manuskrip ini dan manuskrip Islam kuno lainnya ke Perpustakaan Inggris pada tahun 1820-an, tetapi mereka berakhir di perpustakaan nasional di Paris, dan tetap di sana sejak itu.

Jika seharusnya manuskrip ini berada di Paris, apa yang terjadi pada fragmen yang berada di Birmingham?

Deroche menjelaskan, pada abad ke-19, manuskrip dipindahkan dari masjid di Fustat ke perpustakaan nasional di Kairo.

Sepanjang jalan, beberapa lembar “pergi diam-diam” dan memasuki pasar barang antik.

Lembaran-lembaran tersebut mungkin dijual dan dijual kembali, sampai pada tahun 1920 mereka diakuisisi oleh Alphonse Mingana dan dibawa ke Birmingham.

Mingana merupakan seorang Suriah, yang melakukan perjalanan ke Timur Tengah dengan didanai oleh keluarga Cadbury.

"Tentu saja, tidak ada jejak resmi dari episode ini yang tersisa, tetapi itu pasti menjelaskan bagaimana Mingana mendapat beberapa lembar dari harta Fustat," kata Deroche.

Yang menggoda, ia mengatakan bahwa fragmen sejenis lainnya, dijual ke para kolektor Barat, masih menunggu untuk ditemukan.

Tanggal disengketakan

Namun, hal yang lebih kontroversial adalah penanggalan naskah di Birmingham. Hal yang benar-benar mengejutkan tentang penemuan Birmingham adalah tanggal awal, dengan pengujian radiokarbon yang menempatkannya antara 568 dan 645.

Studi lebih lanjut mengungkap naskah itu bertanggal dalam kisaran 13 tahun setelah kematian Nabi Muhammad pada 632 M.

David Thomas, profesor Kristen dan Islam Universitas Birmingham, menjelaskan bahwa naskah ditempatkan pada tahun-tahun awal Islam. "Orang yang benar-benar menulisnya dapat diketahui sebagai Nabi Muhammad."

Tetapi, tanggal awal bertentangan dengan temuan akademisi yang berdasar pada analisis mereka terhadap gaya teks.

Mustafa Shah, dari Departemen Studi Islam di School of Oriental and African Studies in London, mengatakan, "bukti grafis", seperti bagaimana ayat-ayat dipisahkan dan tanda gramatikal, menunjukkan ini berasal dari tanggal sesudahnya.

Dalam bentuk awal bahasa Arab ini, gaya menulis dikembangkan dan aturan tata bahasa berubah. Dr Shah mengatakan, naskah Birmingham tidak konsisten dengan tanggal awal.

Deroche juga mengatakan bahwa ada kasus radiokarbon di mana naskah dengan tanggal yang diketahui telah diuji dan hasilnya salah.

Yakin tanggalnya akurat

Akan tetapi, staf di unit akselerator radiokarbon Oxford University, yang menguji tanggal perkamen, yakin temuan mereka benar.

Peneliti David Chivall mengatakan, keakuratan penanggalan telah meningkat dalam beberapa tahun terakhir, dengan pendekatan yang lebih dapat diandalkan untuk menghilangkan kontaminasi dari sampel.

"Kami yakin bahwa kami melakukan penanggalan yang akurat."

Selain itu, opini akademik dapat berubah. Shah mengatakan bahwa sampai tahun 1990-an pandangan akademis yang dominan di Barat adalah bahwa tidak ada versi tertulis lengkap Al-Quran sampai abad ke-8.

Namun, para peneliti telah membalik konsensus ini, membuktikan hal itu "benar-benar salah" dan memberikan lebih banyak dukungan untuk catatan Muslim tradisional tentang sejarah Al Quran.

Naskah yang cocok di Paris sebenarnya dapat membantu untuk menyelesaikan argumen tentang tanggal, tetapi sayangnya naskah itu belum diuji radiokarbon.

Quran pertama

Tetapi, jika penanggalan naskah Birmingham benar, lantas apa artinya?

Hanya ada dua lembar di Birmingham, tetapi Prof Thomas mengatakan, koleksi lengkap akan terdiri dari sekitar 200 lembar yang terpisah.

Kemudian, timbul pertanyaan tentang siapakah yang ditugaskan menulis dan menyusun Quran dan mampu memobilisasi sumber daya untuk memproduksinya?

Jamal bin Huwareib, managing director dari Mohammad bin Rasyid Al Maktoum Foundation, sebuah yayasan pendidikan yang didirikan oleh penguasa Uni Emirat Arab, mengatakan, bukti menunjuk ke kesimpulan luar biasa.

Ia percaya naskah di Birmingham adalah bagian dari versi pertama Al Quran yang ditulis komprehensif dan dirakit oleh Abu Bakar, khalifah Muslim yang memerintah antara 632 dan 634.

"Ini penemuan paling penting yang pernah ada bagi dunia Muslim," kata bin Huwareib, yang telah mengunjungi Birmingham untuk memeriksa naskah.

"Saya yakin ini adalah Al Quran dari Abu Bakar."

Dia mengatakan, kualitas tinggi tulisan tangan dan perkamen menunjukkan bahwa lembaran ini adalah sebuah karya bergengsi yang dibuat untuk seseorang yang penting. Penanggalan radiokarbon menunjukkan bahwa fragmen tersebut berasal dari hari-hari Islam awal.

"Versi ini, koleksi ini, naskah ini adalah akar Islam, itu adalah akar dari Al Quran," kata bin Huwareib.

"Ini akan menjadi sebuah revolusi dalam mempelajari Islam,” tambahnya.

"Naskah tak ternilai"

Ada kemungkinan lain. Penanggalan radiokarbon didasarkan pada kematian hewan yang kulitnya digunakan untuk perkamen, bukan ketika naskah itu selesai ditulis. Itu berarti naskah bisa saja ditulis beberapa tahun kemudian dari rentang akhir  di 645, dengan Prof Thomas menunjukkan tanggal kemungkinan dari 650-655.

Ini akan tumpang tindih dengan produksi salinan Al Quran pada masa pemerintahan khalifah Utsman—antara 644 dan 656, yang dimaksudkan untuk menghasilkan Al Quran versi standar dan akurat untuk dikirim ke komunitas-komunitas Muslim.

Jika naskah Birmingham adalah sebuah fragmen dari salah satu salinan tersebut, tentu ini juga akan menjadi hasil yang spektakuler.

Memang tidak mungkin untuk secara definitif membuktikan atau menyangkal teori tersebut.

Tetapi, Joseph Lumbard, profesor di departemen bahasa Arab dan studi penerjemahan di American University of Sharjah, mengatakan, jika penanggalan awal benar maka tidak ada yang harus disingkirkan.

"Saya tidak akan mengabaikan bahwa bisa saja fragmen tersebut berasal dari naskah kuno yang dikumpulkan oleh Zaid bin Tsabit di bawah kepemimpinan Abu Bakar.”

"Saya tidak akan mengabaikan bahwa itu bisa saja menjadi salinan naskah kuno Usman. Saya juga tidak akan mengabaikan argumen Deroche, dia ahli di bidang ini," kata Prof Lumbard.

Prof Thomas mengatakan bisa saja salinan-salinan dibuat, dan mungkin naskah Birmingham merupakan salinan dari salinan yang dibuat khusus untuk masjid di Fustat.

Jamal bin Huwaireb melihat penemuan ini seperti "naskah tak ternilai" di Inggris, yang bukan sebuah negara Muslim, seperti mengirim pesan saling toleransi antar-agama.

"Kita harus menghormati satu sama lain, bekerja sama, kita tidak perlu konflik," pungkasnya.

Hasil Penelitian Ternyata Orang Yang Hidup Menjomblo Berumur Lebih Pendek




Jangan anggap sepele jika sering merasa kesepian. Penelitian mengungkapkan, kesepian meningkatkan risiko penyakit kanker, stroke, hingga jantung. Bahkan, menurut peneliti, kesepian dapat menyebabkan kematian sama seperti kurang olahraga dan diabetes.
Dalam studi ini, para peneliti dari University of North Carolina melihat hubungan antara kesepian dengan dampaknya bagi kesehatan berdasarkan usia. Menurut peneliti, kesepian di usia muda sama bahayanya dengan kurang aktivitas fisik. Sementara itu, di usia lebih tua kesepian bisa menyebabkan hipertensi.
Sementara itu, penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa interaksi sosial dapat mencegah remaja mengalami obesitas abdominal. Peneliti menemukan indeks massa tubuh dan lingkar pinggang para remaja yang sering bersosialisasi lebih baik dibanding yang tidak.
Studi lainnya juga menemukan, orang yang sejak awal kehidupannya memiliki jaringan sosial yang luas akan mengalami penurunan risiko hipertensi sebesar 54 persen. Dokter Yang Claire Yang dari UNC, CPC and the Lineberger Comprehensive Cancer Center yang mempelajari interaksi antara hubungan sosial, faktor perilaku dan fisiologis pun menemukan kaitannya dengan penyakit kronis di masa tua, seperti kanker.
Peneliti menyimpulkan, orang yang tidak kesepian atau memiliki banyak jaringan sosial, akan memiliki harapan hidup lebih lama dibanding orang yang kesepian. Mereka akan merasa lebih dicintai dan mendapat banyak dukungan dari orang-orang terkasih.
Menurut dokter Kathleen Mullan Harris dari UNC dan Pusat Kependudukan Carolina, temuan ini dapat dijadikan alasan untuk mendorong para remaja maupun mereka yang telah beranjak dewasa untuk membangun hubungan sosial yang lebih luas.
"Berinteraksi dengan orang lain sama halnya seperti kita harus makan sehat dan aktif secara fisik," kata Mullan.

Pahlawan Pembela PKI Pengkhianat Bangsa

Waktu masih remaja, orang ini digarap secara intensif oleh Bu Rubiyah, seorang gerwani PKI. Cucu ulama besar namun digarap benar-benar oleh militan PKI. Hingga dia sendiri pernah megakui, guru paling terkesan bagi dirinya adalah guru Bahasa Iggerisnya yaitu Bu Rubiyah, tak lain adalah gerwani PKI militan.
Gerwani PKI dikenal sebagai pendoktrin ampuh ajaran-ajaran komunis terhadap orang-orang yang digarapnya, dan sekaligus sadis, termasuk dalam kasus kekejaman PKI yang membantai para Ulama, Umat Islam dan tentara bahkan para jendral pun dibantai oleh PKI. Itu tidak lepas dari peran Gerwani PKI, waktu PKI berontak di Madiun 1948 maupun memberontak lagi tahun 1965 yang disebut Gestapu PKI dengan membunuhi jendral-jendral.
Manusia yang dibina gerwani PKI ini ketika belajar di Timur Tengah pun tidak dia ceritakan mengenai kekagumannya kepada kitab-kitab ulama. Tetapi justru ia ceritakan betapa kagumnya dia terhadap cerita-cerita bikinan pengarang dari negeri komunis Rusia, yaitu Tolstoy. Saking kagumnya, manusia yang satu ini sampai-sampai anaknya pun dia namai salah satu tokoh dari novel Tolstoy dari negeri komunis Rusia itu. Kekaguman terhadap cerita karangan dari negeri Komunis Rusia itu dia ceritakan di Harian Pelita Jakarta waktu dia gencar-gencarnya untuk mengkampanyekan diri agar diangkat jadi pemimpin NU.
Begitu memimpin NU, yang terjadi adalah gerahnya para ulama, karena sepak terjang manusia ini memang dinilai tidak sesuai dengan akhlaq dan adab keulamaan sama sekali, bahkan dinilai mengandung unsur menyakiti Ulama dan Umat Islam.
Sebuah sorotan mengenai kontroversi seputar dirinya, di antaranya mengungkap:
Gus Dur juga tercatat sebagai anggota DIAN (Dialog Antar Iman) yg berpusat di Univ Kristen Satya Wacana Salatiga, Jawa Tengah,  Gus Dur juga menjabat sebagai anggota Institute Shimon Peres, Lembaga Yahudi Terkemuka yg berpusat di Tel Aviv Israel, Protes mayoritas umat Islam kepada Gus Dur karena keanggotaannya di Shimon Peres Institute dicuekin Gus Dur, Meski pun fakta sejarah buktikan Shimon Peres adalah mantan PM Israel yg bertanggungjawab atas pembantaian puluhan ribu muslim Palestina (kalau gw sih orang islam dukung palestina, dia malah dukung yahudi)Gus Dur malah makin melawan pendapat mayoritas islam Indonesia dgn mengirimkan sejumlah kader2 NU ke lembaga2 pendidikan Israel (ini lebih gila lagi)
Sikap Gus Dur yg lukai umat Islam Indonesia dan dunia itu akhirnya menyebabkan beliau didamprat habis oleh sesepuh NU, KH Ali Maksum,  Selain dimarahi habis2an oleh KH Ali Maksum (pengasuh pondok pesantren krapyak Yogyakarta), KH As’ad Syamsul Arifin (Situbondo) juga marah besar pada Gus Dur,Hingga akhir hayatnya, KH As’ad tetap pertahankan sikap berlepas diri (bermufaroqoh) terhadap Gus Dur. Ga’ mau kenal dan komunikasi, , KH Asa’ad mengibaratkan Gus Dus yg Ketua PB NU sbg imam yg kentut sehingga keimamannya batal dan nahdliyin tdk boleh mengikuti Gus Dur, ,KH Asa’ad sdh pada sikap frustasi/ menyerah /angkat tangan karena tak mampu lagi menasihati Gus Dur agar kembali ke jalan yg benar, Tak kurang juga KH Ali Yafie mengundurkan diri dari kepengurusan NU karena protes dan marah besar pada kelakuan Gus Dur, Kemarahan terbesar KH Ali Yafie adalah saat Gus Dur menerima (karena mengajukan permintaan, red) dana yg berasal dari judi nasional, SDSB.(halal ga ya, dana NU dari perusahaan judi). Paman Gus Dur yakni KH Yusuf Hasyim pernah mengungkapkan keputus-asaannya dlm menasihati Gus Dur yg gemar berfikiran aneh dan miring. (Kontoversi Seputar Gus Dur, POSTED BY IRFAN NUR FAUZI ⋅ JULY 29, 2013 / irvanzi.wordpress.com)⋅
Perlu dicatat, sampai-sampai KH Ali Yafie kembali mengundurkan diri pula dari memimpin MUI (Majelis Ulama Indonesia) Pusat ketika Indonesia dipresideni oleh Gus Dur. Dan benarlah, ternyata ketika diumumkan Fatwa Majelis Ulama Indonesia: penyedap masakan Ajinomoto haram, 3 Januari 2001, buru-buru Gus Dur membantahnya dengan menyebutnya halal.
Kesimpulan (haramnya bumbu masak Ajino moto) tersebut berdasarkan penelitian Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-obatan, dan Kosmetika MUI. Lembaga itu menemukan bahwa PT Ajinomoto Indonesia memakai enzim bactosoytone dalam menghasilkan penyedap tersebut.
Bactosoytone itu digunakan sebagai makanan mikroba untuk memproses fermentasi tetes tebu, yang menjadi bahan vital bumbu masak itu. Tapi, selain memakai kedelai sebagai bahan baku utama, produsen cap mangkuk merah itu juga memakai enzim porcine yang diambil dari pankreas babi. Karena sudah bersentuhan dengan babi, Ketua LPPOM MUI Prof Dr Aisyah Girindra mengatakan, pelezat masakan itu haram bagi umat Muslim. (liputan6.com, on 15 Jan 2001 at 20:26 WIB).
Giliran jadi presiden, orang ini tampaknya masih terngiang akan jasa gerwani PKI yang mengasuhnya, maka bertandanglah orang ini dengan berusaha untuk mencabut TAP MPRS Nomor XXV Tahun 1966 tentang pelarangan PKI dan pelarangan penyebaran ajaran komunisme dan Marxisme/Leninisme di Indonesia.
Itu bukti bahwa kecintaan orang yang dibina gerwani PKI ini justru kepada PKI, sampai-sampai dia juga memberi kata pengantar buku “Aku Bangga Jadi Anak PKI” karangan orang yang mengisahkan dirinya sebagai anak PKI dan belakangan jadi anggota DPR. Maka Kata Pengantar itu dibalas oleh Hartono Ahmad Jaiz dengan buku berjudul “Gus Dur Menjual Bapaknya”.
Mengenai kasus dia membela PKI, berita berikut ini dapat disimak.

Penolakan Usulan Gus Dur

Adil – Usul saudara Presiden Abdurrahman Wahid soal pencabutan Tap MPRS Nomor XXV Tahun 1966 tentang pelarangan PKI dan pelarangan penyebaran ajaran komunisme dan Marxisme/Leninisme di Indonesia, akhirnya kandas. Dalam rapat Panitia Ad Hoc II Badan Pekerja (PAH II BP) MPR pada akhir Mei yang lalu, seluruh Fraksi MPR menolak usulan yang sempat menjadi polemik publik dan mengundang aksi protes kaum muda serat umat Islam di mana-mana. Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa pun akhirnya ikut menolak usulan tersebut, kendati sempat bersikeras mendukung lontaran dari Gus Dur itu.
Ada sejumlah alasan yang sangat kuat, mengapa kita bangsa Indonesia, termasuk umat Islam, mustahil dapat menerima kembali komunisme di bumi pertiwi Indonesia. Pertama, ideologi dan falsafah PKI adalah anti Tuhan, ateisme. Malahan di Uni Soviet –negara komunis yang sudah bubar, dikatakan dalam undang-undang dasarnya bahwa dalam negara sosialis Uni Soviet warga negara di perbolehkan untuk bersikap anti agama dan memerangi agama. Karena itu sejak awal saya sudah mempertanyakan, mengapa komunisme yang anti Tuhan YME itu hendak dibangkitkan kembali di sini.
Kedua, dalam kumunisme ada doktrin bahwa tujuan menghalalkan cara. Kita bangsa Indonesia mempunyai pengalaman konkret yang menjadi luka bangsa teramat dalam mengenai hal ini. Ingatlah peristiwa tahun 1965, di mana para perwira tinggi Angkatan Darat digorok, seperti menggorok binatang ternak saja, kemudian ulama juga banyak dicincang di mana-mana, itu sebagai cara untuk mengomuniskan Indonesia. Tengoklah Kamboja, Vietnam, lihat di berbagai negara komunis, mereka sangat keji dan biadab terhadap sesama, antara lain karena doktrin “tujuan menghalalkan cara” tadi. Maka tentu tidak ada tempat satu centimeter pun di bumi pertiwi Indonesia bagi bangkitnya kembali PKI.
Ketiga, di mana pun di dunia ini partai komunis tidak pernah bisa berdemokrasi. Karena itu, mengajak kaum komunis supaya hidup kembali bersama-sama bangsa Indonesia, ibarat memasukkan musang ke dalam sebuah kanang berisi aneka unggas. Sudah pasti aneka unggas, burung merpati, gelatik, kutilang, dsb itu akan dimangsa habis. Si komunis tentu akan merusak dalam segala situasi dan kondisi, serta tidak akan pernah bisa berdemokrasi.
Keempat, mustahil kita menerima komunisme di negeri kita ini karena kaum komunis itu kesetiaannya itu mesti pada negara asing, kalau tidak ke Beijing di Cina, tentu ke Moskow di Rusia. Jadi walaupun darah dagingnya itu Indonesia, mukanya seperti kita, bahasanya juga bahasa Jawa, Melayu, dll tetapi kesetiaannya bukan kepada negara Indonesia melainkan kepada negara asing. Maka aneh bin lucu, jika ada orang yang ingin melihat komunisme tumbuh kembali di negara yang kita cintai ini.
Kelima, kaum komunis selalu menggunakan taktik pecah belah di setiap negara untuk melemahkan negara bersangkutan. Setelah lemah dan porak beranda, lalu dengan mudah dikomuniskan sesuai dengan tujuan politik mereka. Jadi kalau ada bangsa Indonesia yang paling lihai dalam soal pecah belah, mereka itulah kaum komunis. http://reocities.com/ResearchTriangle/invention/5332/usulan-nl.html
***
Orang terdekat dia,  yaitu Paman Gus Dur yakni KH Yusuf Hasyim pernah mengungkapkan keputus-asaannya dlm menasihati Gus Dur yg gemar berfikiran aneh dan miring. KH Yusuf Hasyim itu adalah pejuang kemerdekaan yang berperang melawan penjajah, di barisan depan Laskar Hizbullah Sabilillah.
Peran Laskar Hizbullah dan Sabilillah dalam perang rakyat 10 November 1945 di Surabaya menjadi tonggak pemertahanan kemerdekaan Republik ini.
“Dan kita yakin saudara-saudara, pada akhirnya pastilah kemenangan akan jatuh ke tangan kita. Sebab, Allah selalu berada di pihak yang benar. Percayalah saudara-saudara, Tuhan akan melindungi kita sekalian. Allahu Akbar..! Allahu Akbar..! Allahu Akbar…! Merdeka !”
Penggalan pidato berapi-api Bung Tomo itu tak lepas dari pekik takbir dan kata merdeka, yang merupakan ciri khas pidatonya dalam membakar semangat kepahlawanan para pejuang Surabaya dalam pertempuran 10 November 1945. Kalimat itu selalu digunakan dalam mengawali dan mengakhiri pidato. Bukan merdeka atau mati. Padahal dalam rentang waktu proklamasi 17 Agustus 1945 hingga Oktober 1945, pekik ‘merdeka atau mati’ sudah tersosialisasi secara luas di seluruh penjuru tanah air.
Di antara alumnus kedua laskar (Hizbullah dan Sabilillah) yang ikut bertempur di Surabaya itu adalah KH Munasir Ali, KH Yusuf Hasyim, KH Baidowi, KH Mukhlas Rowi, dan KH Sulanam Samsun. (http://matanmajalah.blogspot.co.id/2008/11/f-o-k-u-s-i.html).
Bagaimana perasaan yang harus ditanggungkan, ketika pejuang kemerdekaan yang bersusah payah menyediakan nyawanya untuk berperang melawan penjajah, lalu sekarang di dunia nyata ini disuguhi dengan adegan aneh, terlihat adanya pembela PKI pengkhianat bangsa justru akan diangkat sebagai pahlawan?
Pahlawan pembela PKI Pengkhianat Bangsa sekaligus imam kentut?
***
Ilustrasi cover buku Mengungkap Kebatilan Kyai Liberal Cs
Jakarta, Ahad 26 Muharram 1437H/ 8 November 2015.
Hartono Ahmad Jaiz