Selasa, 22 Desember 2015

Al Qur'an vs Musik Klasik


Kepercayaan orang barat bahwa musik terutama mozart dapat meningkatkan kecerdasan sudah diyakini sejak tahuan 1950-an, mitos ini kemudian diteliti secara lebih serius pada tahun 1990-an. 36 pelajar dalam sebuah kajian di University of California di Irvine mendengar 10 minit sonata Mozart sebelum mengambil ujian IQ. Menurut Dr Gordon Shaw, psikologi yang bertanggung jawab atas kajian ini, skor IQ pelajar naik sekitar 8 mata akibat dirangsang oleh alunan ajaib musik Mozart, sejak itulah istilah "Mozart effect" lahir.
Bahkan di dalam negeri, tahun 2002 Hermanto Tri Juwono dan pasukannya pernah mencoba pada tikus hamil. Hermanto dkk, memperdengarkan musik klasik Mozart, gamelan sampai dangdut. Setelah distimulasi seperti itu, pertumbuhan sel-sel otak bayi dan ibu tikus diteliti. Hasilnya musik Mozart memberi peningkatan jumlah sel lebih tinggi. Musik gamelan nombor dua tertinggi, sedangkan musik dangdut peningkatannya yang paling rendah.
Namun setelah bertahun-tahun, orang mulai ragu akan kesahihan dari 'Mozart effect' ini dan penelitian tandingan yang menghasilkan kesimpulan kontradiktif dengan kesimpulan diatas sudah dilakukan. Beberapa penyelidik dari University of Vienna, Austria yakni Jakob Pietschnig, Martin Voracek dan Anton K. Formann dalam penyelidikan mereka yang diberi judul "Mozart Effect" mengemukakan kesalahan besar dari hasil kajian musik yang melegenda ini. Pietschnig dan kawan-kawannya mengumpulkan semua pendapat dan penemuan para ahli berkaitan kesan musik Mozart terhadap tingkat intelegensi seseorang. Mereka membuat penyelidikan yang melibatkan 3000 partisipator, hasil penelitiannya adalah; 'tidak ada stimulus atau sesuatu yang mendorong peningkatan kemampuan inteligensi seseorang setelah mendengar musik Mozart'.
Tim penyelidik dari Jerman yang terdiri daripada saintis, ahli psikologi, ahli falsafah, pendidik, dan ahli musik juga mengadakan penelitian serupa, mereka mengumpulkan berbagai literatur dan fakta mengenai kesan mozart ini. Dan hasil penelitiannya; 'Sangat tidak mungkin mozart bisa membuat seorang anak menjadi genius'.
Howstuffwork sebuah halaman web yang terkenal memaparkan bahawa musik klasik seperti karya mozart tidak akan membuat seseorang lebih bijak. Dalam situsnya, masalah ini dimasukkan sebagai salah satu point dalam artikel yang bertajuk; '10 mitos tentang otak.'
Bahkan Dr Frances Rauscher, seorang penyelidik yang terlibat dalam kajian di University California di Irvine-yang melahirkan istilah "Mozart Efect" yang telah menjadi kontroversi dalam community saintifik ini juga menyatakan bahwa mereka tidak pernah mendakwa itu benar-benar membuat orang pintar, tetapi hanya meningkatkan prestasi pada tugas-tugas spasial-temporal tertentu.
Sekarang kita mengetahui bahawa musik Mozart -dan sebenarnya semua musik yang mempunyai alunan nada yang menenangkan (kecuali musik dangdut sepertinya-red)- hanya diyakini dapat menimbulkan kesan psikologi seperti gairah, tenang atau damai. Dan keadaan psikologi ini memang positif dalam merangsang pertumbuhan sel otak. Psikolog Rose Mini menambah bahawa yang paling penting bukan musiknya, namun ketenangan yang didapati oleh seorang ibu yang kemudian disebarkan kepada si bayi sejak dalam kandungan.
Lise Eliot, Ph.D, pakar biologi dan anatomi sel Chicago Medical School AS, mengatakan, perkembangan struktur otak bayi lebih dipengaruhi; pola diet, gaya hidup dan keadaan emosi ibu hamil. Kesan musik memang diakui sebagai stimulus psikologi / emosi yang baik.
Jadi musik diakui meningkatkan kecerdasan, namun secara tidak langsung yaitu dengan kesannya yang menenangkan sehingga syarat psikologi dan emosional sang ibu memenuhi syarat untuk mewujudkan suasana dan persekitaran rahim yang kondusif untuk pembangunan dan pertumbuhan otak sang janin. Stimulan serupa juga didapati pada Al-Quran, dipercayai juga bahawa Al-Quran membawa pengaruh-pengaruh positif lain yang luar biasa disebabkan oleh sumber Al-Quran yang ilahiah, dan juga berdasarkan banyaknya kesaksian orang-orang yang merasakan pengaruh Al-Quran secara langsung atau tak langsung. Keyakinan ini terus diusahakan diteliti sehingga dapat dijelaskan lebih baik dalam ranah ilmiah.
Sudah diteliti dan didapati fakta bahawa memperdengarkan Al-Quran kepada bayi akan meningkatkan tahap inteligensia bayi. Dr. Nurhayati dari Malaysia mengemukakan hasil kajian ini dalam sebuah seminar kaunseling dan psikoterapi Islam.
Setiap suara atau sumber-sumber bunyi mempunyai frekuensi dan panjang gelombang tertentu. Dan ternyata, bacaan Al-Quran yang dibaca dengan tartil yang bagus dan sesuai dengan tajwid mempunyai frekuensi dan panjang gelombang yang mampu mempengaruhi otak secara positif dan mengembalikan keseimbangan dalam tubuh.
Bacaan Al-Quran mempunyai kesan yang sangat baik untuk tubuh, seperti; memberikan kesan menenangkan, meningkatkan kreativitas, meningkatkan kekebalan tubuh, meningkatkan kemampuan konsentrasi, menyembuhkan berbagai penyakit, mewujudkan suasana damai dan meredakan ketegangan saraf otak, meredakan kegelisahan, mengatasi rasa takut , memperkuatkan keperibadian, meningkatkan kemampuan berbahasa, dan lain sebagainya.
Kalau musik klasik disimpulkan boleh mempengaruhi kecerdasan melalui pengaruh positifnya terhadap stimulan psikologi dengan ke-berkesan-an sebanyak 65% maka seharusnya Al-Quran yang merupakan Kalamullah bisa lebih baik lagi. Al-Quran tetaplah obat dan terapi serta stimulan yang terbaik.
Ibu yang cerdas menganggap bahwa rahimnya adalah ruang kelas pertama bagi anaknya, bukan hanya sekadar ruang tunggu bagi janin sampai ia siap dilahirkan ke dunia ini. Para ahli menyatakan bahwa keadaan kejiwaan sang ibu juga sangat mempengaruhi watak dan kecerdasan bayinya. Dalam keadaan stress tubuh sang ibu akan menghasilkan hormon kortisol dalam jumlah berlebihan sehingga ini akan mencetuskan tekanan darah meninggi, dada terasa sesak, dan emosi menjadi tidak stabil. Hormon kortisol ini boleh merebak ke bayi melalui plasenta sehingga mempengaruhi pembuluh darah sang janin, akibatnya sang janinpun ikutan stress. Bila ini terjadi terus-menerus boleh menyebabkan si anak kelak menjadi orang yang mudah stress. Inilah pentingnya ibu yang sedang hamil memperbanyak berdzikir, sebab manfaat berzikir yang pertama adalah mencipta ketenangan batin, dan zikir yang paling utama adalah menghafal, membaca, dan mempelajari Al-Quran Al-Kariim..

Hikmah Kesabaran..


Prof. Dr. Khalid al-Jubair penasehat spesialis bedah jantung dan urat nadi di rumah sakit al-Malik Khalid di Riyadh mengisahkan sebuah kisah pada sebuah seminar dengan tajuk Asbab Mansiah (Sebab-Sebab Yang Terlupakan). Mari sejenak kita merenung bersama, karena dalam kisah tersebut ada nasihat dan pelajaran yang sangat berharga bagi kita.
Sang dokter berkata:
Pada suatu hari -hari Selasa- aku melakukan operasi pada seorang anak berusia 2,5 tahun. Pada hari Rabu, anak tersebut berada di ruang ICU dalam keadaan segar dan sehat.
Pada hari Kamis pukul 11:15 -aku tidak melupakan waktu ini karena pentingnya kejadian tersebut- tiba-tiba salah seorang perawat mengabariku bahwa jantung dan pernafasan anak tersebut berhenti bekerja. Maka akupun pergi dengan cepat kepada anak tersebut, kemudian aku lakukan proses kejut jantung yang berlangsung selama 45 menit. Selama itu jantungnya tidak berfungsi, namun setelah itu Allah Subhanaahu wa Ta’ala menentukan agar jantungnya kembali berfungsi. Kamipun memuji Allah Subhanaahu wa Ta’ala.
Kemudian aku pergi untuk mengabarkan keadaannya kepada keluarganya, sebagaimana anda ketahui betapa sulit mengabarkan keadaan kepada keluarganya jika ternyata keadaannya buruk. Ini adalah hal tersulit yang harus dihadapi oleh seorang dokter. Akan tetapi ini adalah sebuah keharusan. Akupun bertanya tentang ayah si anak, tapi aku tidak mendapatinya. Aku hanya mendapati ibunya, lalu aku katakan kepadanya: “Penyebab berhentinya jantung putramu dari fungsinya adalah akibat pendarahan yang ada pada pangkal tenggorokan dan kami tidak mengetahui penyebabnya. Aku kira otaknya telah mati.”
Coba tebak, kira-kira apa  jawaban ibu tersebut?
Apakah dia berteriak? Apakah dia histeris? Apakah dia berkata: “Engkaulah penyebabnya!”
Dia tidak berbicara apapun dari semua itu bahkan dia berkata: “Alhamdulillah”. Kemudian dia meninggalkanku dan pergi.
Sepuluh hari berlalu, mulailah sang anak bergerak-gerak. Kamipun memuji Allah Subhanaahu wa Ta’ala serta menyampaikan kabar gembira sebuah kebaikan yaitu bahwa keadaan otaknya telah berfungsi.
Pada hari ke-12, jantungnya kembali berhenti bekerja disebabkan oleh pendarahan tersebut. Kami pun melakukan proses kejut jantung selama 45 menit, dan jantungnya tidak bergerak. Maka akupun mengatakan kepada ibunya: “Kali ini menurutku tidak ada harapan lagi.” Maka dia berkata: “Alhamdulillah, ya Allah jika dalam kesembuhannya ada kebaikan, maka sembuhkanlah dia wahai Rabbi.”
Maka dengan memuji Allah, jantungnya kembali berfungsi, akan tetapi setelah itu jantung kembali berhenti sampai 6 kali hingga dengan ketentuan Allah Subhanaahu wa Ta’ala spesialis THT berhasil menghentikan pendarahan tersebut, dan jantungnya kembali berfungsi.
Berlalulah sekarang 3,5 bulan, dan anak tersebut dalam keadaan koma, tidak bergerak. Kemudian setiap kali dia mulai bergerak dia terkena semacam pembengkakan bernanah aneh yang besar di kepalanya, yang aku belum pernah melihat semisalnya. Maka kami katakan kepada sang ibu bahwa putra anda akan meninggal. Jika dia bisa selamat dari kegagalan jantung yang berulang-ulang, maka dia tidak akan bisa selamat dengan adanya semacam pembengkakan di kepalanya. Maka sang ibu berkata: “Alhamdulillah”. Kemudian meninggalkanku dan pergi. Setelah itu, kami melakukan usaha untuk merubah keadaan segera dengan melakukan operasi otak dan urat syaraf serta berusaha untuk menyembuhkan sang anak. Tiga minggu kemudian, dengan karunia Allah Subhanaahu wa Ta’ala , dia tersembuhkan dari pembengkakan tersebut, akan tetapi dia belum bergerak.
Dua minggu kemudian, darahnya terkena racun aneh yang menjadikan suhunya 41,2oC. maka kukatakan kepada sang ibu: “Sesungguhnya otak putra ibu berada dalam bahaya besar, saya kira tidak ada harapan sembuh.” Maka dia berkata dengan penuh kesabaran dan keyakinan: “Alhamdulillah, ya Allah, jika pada kesembuhannya terdapat kebaikan, maka sembuhkanlah dia.”
Setelah aku kabarkan kepada ibu anak tersebut tentang keadaan putranya yang terbaring di atas ranjang nomor 5, aku pergi ke pasien lain yang terbaring di ranjang nomor 6 untuk menganalisanya. Tiba-tiba ibu pasien nomor 6 tersebut menagis histeris seraya berkata: “Wahai dokter, kemari, wahai dokter suhu badannya 37,6o, dia akan mati, dia akan mati.” Maka kukatakan kepadanya dengan penuh heran: “Lihatlah ibu anak yang terbaring di ranjang no 5, suhu badannya 41o lebih sementara dia bersabar dan memuji Allah.” Maka berkatalah ibu pasien no. 6 tentang ibu tersebut: “Wanita itu tidak waras dan tidak sadar”.
Maka aku mengingat sebuah hadits Rasulullah Sholallohu ‘alaihi wa sallam yang indah lagi agung: “Beruntunglah orang-orang yang asing”. Sebuah kalimat yang terdiri dari dua kata, akan tetapi keduanya menggoncangkan ummat. Selama 23 tahun bekerja di rumah sakit aku belum pernah melihat dalam hidupku orang sabar seperti ibu ini kecuali dua orang saja.
Selang beberapa waktu setelah itu ia mengalami gagal ginjal, maka kami katakan kepada sang ibu: “Tidak ada harapan kali ini, dia tidak akan selamat.” Maka dia menjawab dengan sabar dan bertawakkal kepada Allah: “Alhamdulillah”. Seraya meninggalkanku seperti biasa dan pergi.
Sekarang kami memasuki minggu terakhir dari bulan keempat, dan anak tersebut telah tersembuhkan dari keracunan. Kemudian saat memasuki pada bulan kelima, dia terserang penyakit aneh yang aku belum pernah melihatnya selama hidupku, radang ganas pada selaput pembungkus jantung di sekitar dada yang mencakup tulang-tulang dada dan seluruh daerah di sekitarnya. Dimana keadaan ini memaksaku untuk membuka dadanya dan terpaksa menjadikan jantungnya dalam keadaan terbuka. Sekiranya kami mengganti alat bantu, anda akan melihat jantungnya berdenyut di hadapan anda..
Saat kondisi anak tersebut sampai pada tingkatan ini aku berkata kepada sang ibu: “Sudah, yang ini tidak mungkin disembuhkan lagi, aku tidak berharap. Keadaannya semakin gawat.” Diapun berkata: “Alhamdulillah”. Sebagaimana kebiasaannya, tanpa berkata apapun selainnya.
Kemudian berlalulah 6,5 bulan, anak tersebut keluar dari ruang operasi dalam keadaan tidak berbicara, melihat, mendengar, bergerak dan tertawa. Sementara dadanya dalam keadaan terbuka yang memungkinkan bagi anda untuk melihat jantungnya berdenyut di hadapan anda, dan ibunyalah yang membantu mengganti alat-alat bantu di jantung putranya dengan penuh sabar dan berharap pahala.
Apakah anda tahu apa yang terjadi setelah itu?
Sebelum kukabarkan kepada anda, apakah yang anda kira dari keselamatan anak tersebut yang telah melalui segala macam ujian berat, hal gawat, rasa sakit dan beberapa penyakit yang aneh dan kompleks? Menurut anda kira-kira apa yang akan dilakukan oleh sang ibu yang sabar terhadap sang putra di hadapannya yang berada di ambang kubur itu? Kondisi yang dia tidak punya kuasa apa-apa kecuali hanya berdo’a, dan merendahkan diri kepada Allah Subhanaahu wa Ta’ala ?
Tahukah anda apa yang terjadi terhadap anak yang mungkin bagi anda untuk melihat jantungnya berdenyut di hadapan anda 2,5 bulan kemudian?
Anak tersebut telah sembuh sempurna dengan rahmat Allah Subhanaahu wa Ta’ala sebagai balasan bagi sang ibu yang shalihah tersebut. Sekarang anak tersebut telah berlari dan dapat menyalip ibunya dengan kedua kakinya, seakan-akan tidak ada sesuatupun yang pernah menimpanya. Dia telah kembali seperti sedia kala, dalam keadaan sembuh dan sehat.
Kisah ini tidaklah berhenti sampai di sini, apa yang membuatku menangis bukanlah ini, yang membuatku menangis adalah apa yang terjadi kemudian:
Satu setengah tahun setelah anak tersebut keluar dari rumah sakit, salah seorang kawan di bagian operasi mengabarkan kepadaku bahwa ada seorang laki-laki berserta istri bersama dua orang anak ingin melihat anda. Maka kukatakan kepadanya: “Siapakah mereka?” Dia menjawab, “tidak mengenal mereka.”
Akupun pergi untuk melihat mereka, ternyata mereka adalah ayah dan ibu dari anak yang dulu kami operasi. Umurnya sekarang 5 tahun seperti bunga dalam keadaan sehat, seakan-akan tidak pernah terkena apapun, dan juga bersama mereka seorang bayi berumur 4 bulan.
Aku menyambut mereka, dan bertanya kepada sang ayah dengan canda tentang bayi baru yang digendong oleh ibunya, apakah dia anak yang ke-13 atau 14? Diapun melihat kepadaku dengan senyuman aneh, kemudian dia berkata: “Ini adalah anak yang kedua, sedang anak pertama adalah anak yang dulu anda operasi, dia adalah anak pertama yang datang kepada kami setelah 17 tahun mandul. Setelah kami diberi rizki dengannya, dia tertimpa penyakit seperti yang telah anda ketahui sendiri.”
Aku tidak mampu menguasai jiwaku, kedua mataku penuh dengan air mata. Tanpa sadar aku menyeret laki-laki tersebut dengan tangannya kemudian aku masukkan ke dalam ruanganku dan bertanya tentang istrinya. Kukatakan kepadanya: “Siapakah istrimu yang mampu bersabar dengan penuh kesabaran atas putranya yang baru datang setelah 17 tahun mandul? Haruslah hatinya bukan hati yang gersang, bahkan hati yang  subur dengan keimanan terhadap Allah Subhanaahu wa Ta’ala .”
Tahukah anda apa yang dia katakan?
Diamlah bersamaku wahai saudara-saudariku, terutama kepada anda wahai saudari-saudari yang mulia, cukuplah anda bisa berbangga pada zaman ini ada seorang wanita muslimah yang seperti dia.
Sang suami berkata: “Aku menikahi wanita tersebut 19 tahun yang lalu, sejak masa itu dia tidak pernah meninggalkan shalat malam kecuali dengan udzur syar’i. Aku tidak pernah menyaksikannya berghibah (menggunjing), namimah (adu domba), tidak juga dusta. Jika aku keluar dari rumah atau aku pulang ke rumah, dia membukakan pintu untukku, mendo’akanku, menyambutku, serta melakukan tugas-tugasnya dengan segenap kecintaan, tanggung jawab, akhlak dan kasih sayang”.
Sang suami menyempurnakan ceritanya dengan berkata: “Wahai dokter, dengan segenap akhlak dan kasih sayang yang dia berikan kepadaku, aku tidak mampu untuk membuka satu mataku terhadapnya karena malu.” Maka kukatakan kepadanya: “Wanita seperti dia berhak mendapatkan perlakuan darimu seperti itu.”
Saudara-saudariku, kadang anda terheran-heran dengan kisah tersebut, yaitu terheran-heran terhadap kesabaran wanita tersebut, akan tetapi ketahuilah bahwa beriman kepada Allah Subhanaahu wa Ta’ala dengan segenap keimanan dan tawakkal kepada-Nya dengan sepenuhnya, serta beramal shalih adalah perkara yang mengokohkan seorang muslim saat dalam kesusahan, dan ujian. Kesabaran yang demikian adalah sebuah taufik dan rahmat dari Allah Subhanaahu wa Ta’ala.
Allah Subhanaahu wa Ta’ala berfirman:
Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar. (Yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan: Inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji’uun”. Mereka itulah yang mendapat keberkatan yang sempurna dan rahmat dari Tuhan mereka, dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk” (QS. Al-Baqarah: 155-157)
Nabi Sholallohu ‘alaihi wa sallam bersabda:

Tidaklah menimpa seorang muslim dari keletihan, sakit, kecemasan, kesedihan tidak juga gangguan dan kesusahan, hingga duri yang menusuknya, kecuali dengannya Allah Subhanaahu wa Ta’ala akan menghapus kesalahan-kesalahannya” (HR. al-Bukhari (5/2137))
Maka, wahai saudara-saudariku, mintalah pertolongan kepada Allah Subhanaahu wa Ta’ala , minta dan berdo’alah hanya kepada Allah Subhanaahu wa Ta’ala terhadap berbagai kebutuhan anda sekalian. Bersandarlah kepada-Nya dalam keadaan senang dan susah. Sesungguhnya Dia Subhanaahu wa Ta’ala adalah sebaik-baik pelindung dan penolong.
Mudah-mudahan Allah Subhanaahu wa Ta’ala membalas anda sekalian dengan kebaikan, serta janganlah melupakan kami dari do’a-do’a kalian..
Ya Tuhan kami, limpahkanlah kesabaran kepada kami dan wafatkanlah kami dalam keadaan berserah diri (kepada-Mu)” (QS. Al-A’raf: 126)

Ilmuan Peneliti Wudhu Masuk Islam


Prof. Dr. Leopold Werner von Ehrenfels, Masuk Islam setelah penelitianya terhadap Wudhu
“Ibadah dalam Islam bukan hanya ritual saja, seperti agama kristen, agama hindu,dan buda,Ibadah dalam islam menitik berat kepada perubahan hidup seseorang yang lebih baik, baik dalam hubungan muamalah(hubungan antar sesama manusia)maupun dalam hal Ubudiah (Hubungan  Manusia dengan Tuhan). Semuanya harus seimbang”
Prof. Dr. Leopold Werner von Ehrenfels, Adalah Seorang psikiater dan sekaligus neurology berkebangsaan Austria,dan agaman sebelum islam adalah kristen, dari remaja dia sudah banyak menemukan kejanggalan dalam agama kristen, dan akhirnya ia mempelajari Islam. Salah satu yang ia teliti adalah tentang keharusan wudhu sebelum melakukan sholat, dan ia juga meneliti tentang keharusan mandi setelah jima' dengan Istri, dan dalam agama kristen tidak ada aturan bersuci seperti ini, bahkan orang kristen katanya walau dalam keadaan junub (habis bersetubuh dengan istri tanpa mandi) langsung pergi kegereja untuk menyembah tuhan.
Prof Leopold Werner von Ehrenfels menemukan sesuatu yang menakjubkan terhadap wudhu. Ia mengemukakan sebuah fakta yang sangat mengejutkan. Bahwa pusat-pusat syaraf yang paling peka dari tubuh manusia ternyata berada di sebelah dahi, tangan, dan kaki. Pusat-pusat syaraf tersebut sangat sensitif terhadap air segar. Dari sini ia menemukan hikmah dibalik wudhu yang membasuh pusat-pusat syaraf tersebut. Ia bahkan merekomendasikan agar wudhu bukan hanya milik dan kebiasaan umat Islam, tetapi untuk umat manusia secara keseluruhan. Dengan senantiasa membasuh air segar pada pusat-pusat syaraf tersebut, maka berarti orang akan memelihara kesehatan dan keselarasan pusat saraf nya. Pada akhirnya Leopold memeluk agama Islam dan mengganti nama menjadi Baron Omar Rolf Ehrenfels.
Setiap perintah ALLAH tentu memiliki hikmah kebaikan dibaliknya. Bayangkan bahwa wudhu adalah ritual pengkondisian seluruh aspek hidup, mulai dari psikologis & fisiologis. Lima panca indera mesti kena semua tanpa terkecuali disapu oleh air wudhu. Mata, hidung, telinga & seluruh kulit tubuh. Ini betul-betul luar biasa..
Ahli syaraf/neurologist pun telah membuktikan dengan air wudhu yang mendinginkan ujung-ujung syaraf jari-jari tangan dan jari-jari kaki berguna untuk memantapkan konsentrasi pikiran.
Anda tentu pernah mendengar akupunktur kan? Coba cari tahu dimana saja letak titik-titik sensitif yang sering digunakan dalam ilmu akupunktur? Lalu kemudian amati pola wudhu. InsyaAllah anda akan segera menemukan benang merah diantara keduanya.
Pada anggota badan yang terkena perlakuan wudhu terdapat ratusan titik akupunktur yang bersifat reseptor terhadap stimulus berupa basuhan, gosokan, usapan, dan tekanan/urutan ketika melakukan wudhu. Stimulus tersebut akan dihantarkan melalui meridian ke sel, jaringan, organ dan sistim organ yang bersifat terapi. Hal ini terjadi karena adanya sistem regulasi yaitu sistem syaraf dan hormon bekerja untuk mengadakan homeostasis (keseimbangan). Titik-titik akupunktur, suatu fenomena yang menarik bila dikorelasikan dengan kayfiyat wudhu yang disyari’atkan 15 abad yang lalu.
Setelah dihitung-hitung…ternyata terdapat 493 titik reseptor pada anggota wudhu!!
Anggota Wudhu (rukun dan sunat) Jumlah Titik Akupunktur:
Wajah 84
Tangan 95
Kepala 64
Telinga 125
Kaki 125
Jumlah 493
Subhanallah! Bayangkan jika kita melakukan itu setiap hari paling sedikit 5 kali sehari..
Ternyata kita harus semakin teliti saat menjalani wudhu. Mengapa? Coba ingat-ingat saat kita membasuh telapak kaki & tangan…apakah sela-sela jari sering kita abaikan? Ternyata ada fakta menarik yang tidak boleh luput:
Satu diantaranya adalah ketika melakukan takhlil, diantara sela-sela jari tangan dan kaki terdapat masing-masing satu titik istimewa (Ba Sie pada sela-sela jari tangan & Ba Peng pada sela-sela jari kaki). Jadi, keseluruhannya terdapat 16 titik akupunktur. Berdasarkan riset fakar akupunktur, titik-titik tersebut apabila dirangsang dapat menstimulir bio energi (Chi) guna membangun homeostasis. Sehingga menghasilkan efek terapi yang memiliki multi indikasi, seperti untuk mengobati migren, sakit gigi, tangan-lengan merah, bengkak, dan jari jemari kaku.
Lain lagi tentang telinga..ternyata ada 30 hadist yang mendukung ini. Saya pernah coba sebuah produk akupunktur yang menggunakan tenaga listrik. Lucu juga, karena alat ini disimpan di daun telinga. Dan ketika dialiri listrik rasanya seperti telinga ditusuk-tusuk. Saya semakin paham bahwa daun telinga, selain sebagai aksesoris, ternyata terkandung banyak sekali titik reseptor syaraf.
Makanya, saat menyapu telinga itu jangan cuma membasuh saja, tapi harus dengan pijatan juga. Ini namanya aurikulopressure alias pijat akupunktur telinga.
Subhanallah…luar biasa ternyata kandungan rahasia wudhu…
Ulama fikih juga menjelaskan hikmah wudhu sebagai bagian dari upaya untuk memelihara kebersihan fisik dan rohani. Daerah yang dibasuh dalam air wudhu-seperti tangan, daerah muka termasuk mulut, dan kaki –memang paling banyak bersentuhan dengan benda-benda asing, termasuk kotoran. Karena itu, wajar kalau daerah itu yang harus dibasuh.
Mokhtar Salem dalam bukunya Prayers a Sport for the Body and Soul menjelaskan, wudhu bisa mencegah kanker kulit. Jenis kanker ini lebih banyak disebabkan oleh bahan-bahan kimia yang setiap hari menempel dan terserap oleh kulit. Kemudian, apabila dibersihkan dengan air (terutama saat wudhu), bahan kimia itu akan larut. Selain itu, jelasnya, wudhu juga menyebabkan seseorang menjadi tampak lebih muda..
Berbagai penelitian ilmiah telah membuktikan bahwa munculnya penyakit kulit disebabkan oleh rendahnya kebersihan kulit. Karena itu, orang yang memiliki aktivitas padat (terutama di luar ruangan) disarankan untuk sesering mungkin membasuh atau mencuci anggota badannya yang terbuka, seperti kepala, muka, telinga, hidung, tangan, dan kaki.
Sebab, penyakit kulit umumnya sering menyerang permukaan kulit yang terbuka dan jarang dibersihkan, seperti di sela-sela jari tangan, kaki, leher, belakang telinga, dan lainnya. Karena itu, Mochtar Salem memberi saran agar anggota tubuh yang terbuka senantiasa dibasuh atau dibersihkan dengan menggunakan air.
Rasulullah SAW menyatakan, wajah orang yang berwudhu itu akan senantiasa bercahaya. Rasulullah akan mengenalinya nanti pada hari kiamat karena bekas wudhu. “Umatku nanti kelak pada hari kiamat bercahaya muka dan kakinya karena bekas wudhu”
Tegasnya, anggota badan yang dibasuh dalam wudhu ialah daerah yang paling riskan untuk melakukan dosa.
Organ tubuh yang menjadi anggota wudlu disebutkan dalam QS al-Maidah [5]:6, adalah wajah, tangan sampai siku, dan kaki sampai mata kaki. Dalam hadist riwayat Muslim juga dijelaskan bahwa, air wudlu mampu mengalirkan dosa-dosa yang pernah dilakukan oleh mata, penciuman, pendengaran, tangan, dan kakinya, sehingga yang bersangkutan bersih dari dosa.
Kalangan ulama melarang mengeringkan air wudlu dengan kain karena dalam redaksi hadist itu dikatakan bahwa proses pembersihan itu sampai tetesan terakhir dari air wudlu itu (ma’a akhir qathr al-ma’).
Wudhu dalam Islam masuk di dalam Bab al-Thaharah (penyucian rohani), seperti halnya tayammum, syarth, dan mandi junub. Tidak disebutkan Bab al-Nadhafah (pembersihan secara fisik). Rasulullah SAW selalu berusaha mempertahankan keabsahan wudhunya.
Yang paling penting dari wudhu ialah kekuatan simboliknya, yakni memberikan rasa percaya diri sebagai orang yang ‘bersih’ dan sewaktu-waktu dapat menjalankan ketaatannya kepada Tuhan, seperti mendirikan shalat, menyentuh atau membaca mushaf Al Quran. Wudhu sendiri akan memproteksi diri untuk menghindari apa yang secara spiritual merusak citra wudhu. Dosa dan kemaksiatan berkontradiksi dengan wudhu..
Fakta Menyempurnakan Wudhu
“Barang siapa yang berwudhu dan membaguskan wudhunya, maka akan keluarlah dosa-dosa dari badannya, sampai-sampai ia akan keluar dari bawah kuku-kukunya” (HR Muslim)
         
Rasulullah menyuruh umatnya untuk menyempurnakan wudhu, ternyata memang banyak kesalahan berwudhu yang sering kita lakukan karena masih belum memahami makna dan fakta menakjubkan di balik menyempurnakan wudhu.
Prof. Dr. Leopold Werner von Ehrenfels, seorang psikiater dan sekaligus neurology berkebangsaan Austria, meneliti tentang keharusan wudhu sebelum melakukan shalat, ia menemukan sesuatu yang menakjubkan terhadap wudhu, sehingga menyampaikannya pada hidayah Islam.
Ia mengemukakan sebuah fakta yang sangat mengejutkan bahwa pusat-pusat syaraf yang paling peka dari tubuh manusia ternyata berada di sebelah dahi, tangan, dan kaki. Pusat-pusat syaraf tersebut sangat sensitif terhadap air segar. Dari sini ia menemukan hikmah di balik wudhu yang membasuh pusat-pusat syaraf tersebut. Pada akhirnya Leopold memeluk agama Islam dan mengganti nama menjadi Baron Omar Rolf Ehrenfels.
Selain itu, ahli syaraf/neurologist pun telah membuktikan dengan air wudhu yang mendinginkan ujung-ujung syaraf jari-jari tangan dan jari-jari kaki berguna untuk memantapkan konsentrasi pikiran.
Pernah mendengar akupunktur kan? Perhatikanlah bahwa anggota tubuh yang wajib dan sunah dibasuh air wudhu merupakan bagian tubuh yang memiliki banyak titik-titik akupuntur. Setelah dihitung-hitung ternyata terdapat 493 titik reseptor pada anggota wudhu!
Pada anggota badan yang terkena air wudhu ini terdapat ratusan titik akupunktur yang bersifat reseptor terhadap stimulus berupa basuhan, gosokan, usapan, dan tekanan/urutan ketika melakukan wudhu.
Stimulus tersebut akan dihantarkan melalui meridian ke sel, jaringan, organ dan sistim organ yang bersifat terapi. Hal ini terjadi karena adanya sistem regulasi yaitu sistem syaraf dan hormon bekerja untuk mengadakan homeostasis (keseimbangan). Masya ALLAH...
Bayangkan jika kita melakukan hal tersebut setiap hari paling sedikit 5 kali sehari.
Berikut ini beberapa gerakan wudhu yang sering salah kita lakukan, begini cara menyempurnakannya:
1. Rangsangan di tangan dan kaki
Coba ingat-ingat saat kita membasuh telapak kaki & tangan, apakah sela-sela jari tangan dan kaki sering kita abaikan? Kita sering sekadar cuci tangan dibawah pancuran air tanpa menggosok-gosoknya, padahal ada fakta menarik yang perlu diketahui:
Di antara sela-sela jari tangan dan kaki terdapat masing-masing satu titik istimewa (Ba Sie pada sela-sela jari tangan & Ba Peng pada sela-sela jari kaki).
Jadi, keseluruhannya terdapat 16 titik akupunktur. Berdasarkan riset pakar akupunktur, titik-titik tersebut apabila dirangsang dapat menstimulasi bio energi (Chi) guna membangun homeostasis (kesimbangan). Sehingga menghasilkan efek terapi yang memiliki multi indikasi, seperti untuk mengobati migren, sakit gigi, tangan-lengan merah, bengkak, dan jari jemari kaku.
2. Membersihkan rongga hidung
Selanjutnya, hal yang sering diabaikan dalam wudhu adalah menghirup air ke dalam hidung. Kita sering kali hanya membasuh hidung, dan tidak menghirup air masuk ke rongga hidung kemudian mengeluarkannya kembali (istinsyaaq).
Penelitian dari Universitas Aleksandria membuktikan bahwa kebanyakan orang yang berwudhu secara kontinyu, maka hidung mereka bersih dan bebas dari debu, bakteri dan mikroba. Lubang hidung merupakan tempat yang rentan dihinggapi mikroba dan virus, tetapi dengan membasuh hidung secara kontinyu dan melakukan instinsyaaq (memasukkan air kedalam hidung kemudian mengeluarkannya ketika berwudhu), maka lubang hidung menjadi bersih dan terbebas dari radang dan bakteri.
3. Berkumur-kumur dan bersiwak
Yang tak kalah penting adalah kumur-kumur dan bahkan Rasulullah menganjurkan bersiwak setiap kali akan shalat. Penelitian modern membuktikan bahwa berkumur dapat menjaga mulut dan tenggorokan dari radang dan menjaga gusi dari luka. Berkumur juga dapat menjaga dan membersihkan gigi dengan menghilangkan sisa-sisa makanan yang terdapat di sela-sela gigi setelah makan. Manfaat berkumur lainnya yg juga penting adalah menguatkan sebagian otot-otot wajah dan menjaga kesegarannya. Berkumur merupakan latihan penting yang diakui oleh pakar dalam bidang olahraga, karena berkumur jika dilakukan dengan menggerakkan otot-otot wajah dengan baik dapat menjadikan jiwa seseorang tenang.
4. Reseptor syaraf telinga
Lain lagi tentang telinga, kita sering kali hanya membasahi telinga, padahal di daun telinga ternyata terkandung banyak sekali titik reseptor syaraf telinga.
Maka itu saat menyapu telinga jangan hanya membasuh saja, tapi harus dengan pijatan juga. Ini namanya aurikulopressure alias pijat akupunktur telinga.
Penelitian Wudhu
Dr. Ahmad Syauqy Ibrahim, Anggota Ikatan Dokter Kerajaan Arab Saudi di London dan Penasihat Penderita Penyakit Dalam dan Penyakit Jantung mengatakan:
"Para Pakar sampai berkesimpulan bahwa mencelupkan anggota tubuh ke dalam air akan bisa mengembalikan tubuh yang lemah menjadi kuat, mengurangi kekejangan menjadi rileks syaraf-syaraf dan otot, hilangnya kenaikan detak jantung dan nyeri-nyeri otot, kecemasan, dan insomnia (susah tidur)"
Hal ini dikuatkan oleh salah seorang pakar dari Amerika dengan ucapannya: "Air mengandung kekuatan magis, bahkan membasuhkan air ke wajah dan kedua tangan (yang dimaksud adalah aktivitas wudhu) adalah cara yang paling efektif untuk relaksasi (menjadikan badan rileks) dan menghilangkan tensi tinggi (emosi)”


Hikmah Wudhu
Secara medis, sudah diakui bahwa wudhu bisa menghilangkan mikroba yang bersarang dalam hidung, yang jika mikroba ini cepat menyebar dan berkembang-biak, akan menyebabkan munculnya berbagai penyakit. Lebih-lebih kalau sampai ke tenggorokan, lalu masuk menerobos ke peredaran darah. Maka, berbahagialah orang yang melazimkan diri berwudhu secara terus-menerus. Karena dengan istinsyaq (menghirup air ke dalam hidung), lalu mengeluarkannya lagi, hidung bersih dari debu, kuman, dan bakteri.
Bahkan, Prof Leopold Werner von Ehrenfels, seorang psikiater sekaligus neurolog berkebangsaan Austria, memeluk Islam lantaran berhasil menguak keajaiban yang ada dalam wudhu karena mampu merangsang pusat syaraf dalam tubuh manusia. Adanya keselarasan air dengan wudhu dan titik-titik syaraf menjadikan kondisi tubuh selalu sehat.
Manfaat secara ilmiah dan medis ini hanya sebagian kecil dari berkah wudhu. Masih begitu banyak hikmah lainnya dari amal yang ringan ini. Wudhu bisa menghapus dosa-dosa kecil dan mengangkat derajat seseorang (HR Muslim).
Wudhu adalah tanda dari pengikut Nabi SAW (HR Muslim). Wudhu bisa mengurai ikatan atau jeratan setan (HR Bukhari-Muslim). Wudhu adalah separuh dari iman (HR Muslim). Dengan wudhu, seorang Muslim juga bisa meraih kecintaan dari Allah: “Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang tobat dan orang-orang yang bersuci” (Al-Baqarah: 222)
Abu Hurairah RA meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bertanya kepada Bilal ketika shalat Fajar, “Wahai Bilal, ceritakan kepadaku tentang amalan yang paling engkau amalkan dalam Islam, karena aku sungguh telah mendengar gemerincing sandalmu di tengah-tengahku dalam surga.”
Bilal berkata, “Aku tidaklah mengamalkan amalan yang paling kuharapkan di sisiku, hanya aku tidaklah bersuci di waktu malam atau siang, kecuali aku shalat bersama wudhu itu sebagaimana yang telah ditetapkan bagiku.” (HR Bukhari)
Hikmah dan Rahasia Mengapa Buang Angin Membatalkan Wudhu
Mengapa buang angin membatalkan wudhu? Jawaban paling umum adalah, karena ini masalah ibadah. Ibadah adalah perkara tauqifiyah yang harus berlandaskan syariat. Seperti apa ketetapan ALLAH dan Rasul-Nya, umat Islam wajib mengikutinya. Tak berhenti pada jawaban itu, Direktur Asosiasi Riset Ilmiah Universitas Al Azhar Syaikh Ali Ahmad Al Jurjawi terus memikirkan masalah ini, hingga kemudian ia mengungkap hikmah dan rahasia mengapa buang angin membatalkan wudhu.
Berikut ini penjelasan beliau yang dibukukan dalam Hikmatut Tasyri wa Falsafatuh (Indahnya Syariat Islam; Mengungkap Rahasia dan Hikmah di Balik Perintah dan Larangan dalam Al Qur’an dan Sunnah):
Angin yang keluar dari tubuh manusia ada empat; yang keluar dari dubur (lubang belakang), yang keluar dari qubul (lubang depan/kemaluan), yang keluar dari mulut dan yang keluar dari hidung.
Kebijaksanaan ALLAH, Sang Pemilik syariat menjadikan angin yang keluar dari dubur saja yang membatalkan wudhu. Karena ia melewati kotoran saat keluar.
Yang keluar dari mulut tidak membatalkan wudhu karena melewai tempat yang tidak mengandung kotoran, yakni tenggorokan. Demikian pula yang keluar dari hidung.
Sedangkan yang keluar dari qubul, sekalipun melewati tempat keluarnya air kencing, tetapi baunya hilang, bahkan seringnya keluar tanpa disadari, sehingga tidak membatalkan wudhu.
Inilah hikmah dan rahasia mengapa angin yang keluar dari dubur membatalkan wudhu. Mahasuci ALLAH yang telah mengatur segala perkara dengan sangat bijaksana.

Nonton Film Horor Berdampak Buruk bagi Kesehatan!

Menonton film horor ternyata bisa berakibat buruk bagi kesehatan. Menurut hasil penelitian yang diungkap oleh beberapa ahli, rasa takut yang berlebihan saat menonton film menyeramkan bisa menyebabkan pembekuan darah.
Sebagimana dilansir Boldsky.com, Jumat (18/12/2015), penelitian ini melibatkan 25 orang dewasa berusia sekitar 30 tahun. Beberapa sukarelawan diminta untuk menonton film horor, lalu dilanjutkan dengan film biasa. Sebagian orang lainnya, diminta untuk melalukan sebaliknya, menonton film biasa lalu dilanjutkan dengan film horor.
Peneliti mengambil sampel darah mereka sebelum menonton film dan setelah menonton yang telah disediakan. Hasil penelitian menyebutkan gumpalan darah terjadi setelah mereka melihat film horor. Sementara mereka yang menonton film biasa tidak terjadi gumpalan darah.
Setelah adanya penelitian tersebut, peneliti menyarankan agar tidak menonton film horor yang menyebabkan kita takut berlebihan. Film horor juga sebaiknya dijauhkan dari anak-anak. Faktanya, tak hanya berakibat buruk bagi kesehatan, konten yang ada di film horor juga menyebabkan kita tiba-tiba merasa takut saat sendirian.

Usia 25 Tahun Waktu Terbaik Melahirkan Anak Pertama

Kebanyakan wanita memilih melahirkan pada usia 20-an lantaran berbagai alasan, misalnya saja faktor kesuburan, kesehatan reproduksi, sampai finansial.
Namun, penelitian terbaru menunjukkan bahwa usia terbaik untuk melahirkan ternyata mengacu pada angka 25 tahun ke atas. Demikian yang dilansir Dailymail.
Usia di bawah 15-24 tahun tidak dianggap sebagai usia terbaik untuk melahirkan anak pertama. Apa sebabnya?
Studi dari berbagai lembaga di Amerika Serikat terhadap 3.348 wanita menunjukkan bahwa wanita yang melahirkan anak pertama pada usia 25-35 tahun memiliki stamina lebih baik ketika mereka berusia 40 tahun.
Sebaliknya, bagi wanita yang melahirkan anak pertama dari usia 15-24 tahun ternyata rentan mengalami gangguan fisik dan mental saat mencapai usia 40 tahun.
"Kita harus memperhatikan bahwa wanita yang melahirkan pada pertengahan 20-an mengalami tantangan fisik pada saat mencapai usia pertengahan dibanding yang menunggu lebih lama," ujar Dr Kristi Williams, rekan peneliti sekaligus seorang asisten profesor jurusan sosiologi di The Ohio State University, AS.
Lebih lanjut, Dr Williams mengatakan bahwa selama ini fokus yang diberikan adalah efek buruk melahirkan saat remaja, bukan efek jangka panjang negatif setelah wanita telah berusia tua.
Studi juga memaparkan bahwa wanita yang melahirkan anak dalam ikatan pernikahan lebih sehat saat pada usia 40-an ketimbang wanita yang melahirkan tanpa ikatan pernikahan

Senin, 14 Desember 2015

Bio-Insektisida Untuk Hama Dan Penyakit Tanaman

Pengertian Bio-Insektisida

Bio-Insektisida adalah jenis pestisida yang bahan aktiknya merupakan mikororganisme seperti, bakteri bacillus thuringiensis, cendawan beauveria sp., metarrhizium sp., virus spodotera litura-nuclea polyhidrosis virus, SI-NPV, dan nematoda patogen serangga.
Bio-insektisida digunakan untuk menanggulangi gangguan hama seperti serangga atau tunggau.  Insektisida ini secara spesifik akan menyerang serangga yang menjadi sasaran dan tidak menyerang serangga lainnya. Insektisida ini bekerja dengan cara menginfeksi hama sehingga hama tidak dapat lagi mampu merusak tanaman. Bio-insektisida dari mikroorganisme ini memiliki efektivitas yang sama dengan pestisida yang berbasis bahan kimia.

Mikroorganisme Penghasil Bio-Insektisida

Beberapa jenis mikroorganisme yang dapat digunakan dan berkhasiat dalam mengendalikan hama pada tanaman diantaranya:

Cendawan Beauveria sp. Dan Metarrhizium sp.

Cendawan Beauveria sp. Dan  Metarrhizium sp merupakan jenis cendawan pantogen serangga. Cendawan ini bekerja dengan cara menimbulkan serangan penyakit atu infeksi terhadap hama sasaran dan akhirnya mengalami kematian.
Spora atau  inokulum dari cendawan ini akan menenpel pada tubuh serangga inang, kemudian akan berkecambah dan berkembang membentuk tabung kecambah. Selajutnya spora masuk dalam tubuh hama melalui saluran pernapasan, pencernaan dan integenum atau kulit tubuh  serangga.
Cendawan Beauveria sp akan mengeluarkan racun Beauvericin yang akan berkembang dalam tubuh hama. Racun ini mampu menyerang dan merusak seluruh jaringan tubuh sehingga mengakibatkan kematian serangga. Cendawan ini akan menyebabkan serangga mati dengan tubuh yang mengeras. Sedangkan serangga yang mati oleh cendawan metarrhizium akan mati dengan tubuh yang rapuh.
Insektisida yang  dibuat dari Cendawan Beauveria sp. dan  Metarrhizium sp digunakan untuk mengendalikan hama  seperti, ulat daun, kutu daun, dan kumbang daun yang biasa menyerang tanaman pangan, holtikultura, dan biofarmaka.
Cendawan ini dapat juga digunakan untuk menanggulangi serangan hama seperti, wereng coklat, penggereng batang padi, wereng hijau, hama putih, walang sangit dan kepinding tanah pada tanaman padi.
Bio-insektisida yang dibuat dari cendawan Beauveria sp. dan  Metarrhizium sp diformulasikan dalam bentuk semi padat, cair atau tepung. Untuk Bentuk semi padat dapat dibuat dengan Media formulasi dari  jagung atau beras.

Bakteri Bacillus Thuringiensis

Bacillus Thuringiensis merupakan bakteri yang dapat digunakan sebagai bahan aktiv bio-insektisida untuk mengendalikan serangan hama tanaman. Bakteri ini sangat efektik dalam menangani serangan berbagai hama dari golongan lepidoptera, coleoptera, dan hemiptera. Pada aplikasinya bakteri bacillus thuringiensis digunakan untuk membasmi hama ulat daun, kumbang daun, dan kutu daun yang menyerang tanaman hortikultura.
Bakteri bacillus thuringiensis bersifat racun dan menyerang pada saluran pencernaan hama sasaran. Toksin atau zat racun bakteri akan mengalami hidrolisis atau penguraian. Hasil dari penguraian ini akan dibebaskan dari kristalnya dan meracuni sel-sel epitel saluran makanan serangga.
Serangga yang terinfeksi akan menunjukkan gejala penurunan aktivitas makan . Biasanya serangga yang sudah teracuni atau terinfeksi akan berlindung di tempat tersembunyi, seperti di bawah daun. Sedangkan larvanya akan mengalami diare dan mengeluarkan cairan dari mulut yang disertai dengan kelumpuhan pada saluran makanan.
Perkembang-biakan bakteri bacillus thuringiennsis masih tergolong mahal dan belum dapat dilakukan dengan metoda sederhana, walaupun dalam laboratorium. Secara komersial bio-insektisida yang bahan aktivnya dari bakteri bacillus thuringiensis sudah banyak beredar dipasaran seperti di toko-toko penjual bahan dan alat pertanian.
Beberapa merk dagang dan formulasi dari bio-insektisida ini adalah: Bacillin WP, Xentari WDG, Turex WP, Bactospeine Sp, Bactospeine ULV, Thuricide HP, Costar OF, Cutlass WP, Florbac FC, dan Dipel WP.
Bio-insektisida ini digunakan dengan cara menyemprotkan formulasi bakteri sesuai dengan konsentrasi yang dianjurkan dalam kemasan. Bakteri bacillus thuringiensis merupakan bakteri yang tidak tahan atau rentan terhadap sinar matahari, oleh kerena itu, disarankan, penyemprotan insektisida ini dilakukan pada waktu  sore hari

Saat Ungkapan Bijak Motivator Lebih Digemari dari pada Al Quran

Munculnya para trainer hebat dan motivator handal dewasa ini, dengan berbagai slogan dan kalimat inspiratifnya membuat kalangan muda Islam tertarik  dengan style mereka. Tentu saja ini adalah sebuah blunder yang fatal bila hal itu sampai mengesampingkan Al Quran itu sendiri.
Kalimat-kalimat bijak dan solutif yang dirangkai oleh para motivator begitu banyak menyedot perhatian para remaja Islam untuk masuk lebih dalam.  Karena di tengah gersang keimanan dan kelabilan jati diri membuat remaja islam berbondong-bondong mengikuti pelatihan atau training yang menjanjikan kesuksesan secara instan.
Di sisi lain mereka enggan dan malas untuk membuka Al Quran yang tersimpan rapi di almarinya. Mereka mengacuhkan setiap terdengar murotal diputar. Mereka juga terang-terangan menolak bila diajak ikut kajian. Sungguh ironis!
Sebenarnya Rasululloh telah mengisyaratkan dalam sebuah riwayat yang diabadikan oleh Imam Hakim, bersangkutan kondisi ini.

مِنْ اقْتِرَابِ السَّاعَةِ أَنْ تُرْفَعَ الأَشْرَارُ وَ تُوْضَعَ الأَخْيَارُ وَ يُفْتَحَ الْقَوْلُ وَ يُخْزَنَ الْعَمَلُ وَ يُقْرَأُ بِالْقَوْمِ الْمَثْنَاةُ لَيْسَ فِيْهِمْ أَحَدٌ يُنْكِرُهَا قِيْلَ : وَ مَا الْمَثْنَاةُ ؟ قَالَ : مَا اكْتُتِبَتْ سِوَى كِتَابِ اللهِ عَزَّ وَ جَلَّ

Di antara (tanda) dekatnya hari kiamat adalah dimuliakannya orang-orang yang buruk, dihinakannya orang-orang yang terpilih (shalih), dibuka perkataan dan dikunci amal, dan dibacakan Al-Matsnah di suatu kaum. Tidak ada pada mereka yang berani mengingkari (kesalahannya)”. Dikatakan: “Apakah Al-Matsnah itu ? beliau menjawab: “Semua yang dijadikan panduan selain kitabullah ‘Azza wa Jalla.”  (HR. Al-Hakim).
Yah  Al-Masnah, itulah sebuah ungkapan menarik nan bijak yang keluar dari para penyair atau tokoh idola, akan tetapi  jauh dari nilai keislaman karena tidak berpegang  terhadap wahyu Allah yaitu Al Quran Al Karim.
Coba telitilah dengan benar, siapakah mereka? Apakah mereka bagian dari para ulama yang memahami tentang  aturan Islam? Apakah mereka adalah orang zuhud yang meninggalkan mewahnya  dunia ? Atau mereka adalah budak dunia yang hanya kita kenal dari televisi dan media sosial, tanpa pernah paham siapa sebenarnya mereka? sungguh ini adalah sebuah keteledoran yang membahayakan.
Sedangkan Rasulullah telah menasehati kita untuk berhati-hati dengan kondisi di akhir zaman, karena banyak orang yang mengaku serba bisa dan berbicara sembarangan tanpa berpikir panjang. Mereka berbicara agama tanpa ada dasar dari Al Quran dan as-sunah.
Imam Ibnu Majah meriwayatkan di dalam Sunannya :

حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرِ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ حَدَّثَنَا يَزِيدُ بْنُ هَارُونَ حَدَّثَنَا عَبْدُ الْمَلِكِ بْنُ قُدَامَةَ الْجُمَحِيُّ عَنْ إِسْحَقَ بْنِ أَبِي الْفُرَاتِ عَنْ الْمَقْبُرِيِّ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ سَيَأْتِي عَلَى النَّاسِ سَنَوَاتٌ خَدَّاعَاتُ يُصَدَّقُ فِيهَا الْكَاذِبُ وَيُكَذَّبُ فِيهَا الصَّادِقُ وَيُؤْتَمَنُ فِيهَا الْخَائِنُ وَيُخَوَّنُ فِيهَا الْأَمِينُ وَيَنْطِقُ فِيهَا الرُّوَيْبِضَةُ قِيلَ وَمَا الرُّوَيْبِضَةُ قَالَ الرَّجُلُ التَّافِهُ فِي أَمْرِ الْعَامَّةِ

Abu Bakr bin Abi Syaibah menuturkan kepada kami. Dia berkata; Yazid bin Harun menuturkan kepada kami. Dia berkata; Abdul Malik bin Qudamah al-Jumahi menuturkan kepada kami dari Ishaq bin Abil Farrat dari al-Maqburi dari Abu Hurairah -radhiyallahu’anhu-, dia berkata; Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
Akan datang kepada manusia tahun-tahun yang penuh dengan penipuan. Ketika itu pendusta dibenarkan sedangkan orang yang jujur malah didustakan, pengkhianat dipercaya sedangkan orang yang amanah justru dianggap sebagai pengkhianat. Pada saat itu Ruwaibidhah berbicara.” Ada yang bertanya, “Apa yang dimaksud Ruwaibidhah?”. Beliau menjawab, “Orang bodoh yang turut campur dalam urusan masyarakat luas.” (HR. Ibnu Majah, disahihkan al-Albani dalam as-Shahihah [1887] as-Syamilah).
Umat Islam tak bangga lagi dengan siroh nabawiyah, tidak paham dengan tangguhnya kehidupan para sahabat dan alimnya para salafus sholeh mengejar ilmu. Mereka telah bangga dengan kisah-kisah sukses kaum barat, percaya diri dengan kehidupan yang sekuler, dan mereka menganggap remeh para ulama. Mengapa hal ini terjadi? Karena mereka mengikuti para ruwaibidhoh.
Syaikh Yusuf bin Abdillah bin Yusuf Al Wabil, dalam kitabnya Asraatus Saa’ah , beliau menuliskan bab “ mengambil ilmu dari orang bodoh” dimana ini adalah tanda-tanda kiamat yang sudah mulai dekat. Karena umat Islam lebih gemar belajar dengan para trainer atau motivator yang notabene jauh dari paham masalah dienul Islam daripada mengambil ilmu dari para ulama.
Diriwayatkan oleh imam Abdullah Ibnu Mubarak, dengan sanadnya dari Abu Umayyah Al Jumahi, bahwasanya Rasululloh bersabda: “Ada tiga hal yang termasuk tanda tanda kiamat, salah satunya ilmu diambil dari AS SHOGIR” kitab Az Zuhud karya Ibnu Mubarok.
Imam Ibnu Mubarok pernah ditanya tentang makna AS SHOGIR, lalu beliau menjawab “Mereka adalah orang-orang yang berkata dengan akalnya sendiri, adapun anak kecil yang diambil riwayatnya oleh orang dewasa, maka sesungguhnya mereka bukan anak kecil.”
Maka berhati-hatilah dalam mengambil ilmu serta perkataan seseorang,  karena tidak semua orang yang cakap berkata tentang agama kata-katanya mudah untuk kita ambil. Akan tetapi ambillah nasehat dan hikmah dari para ulama yang telah teruji keilmuan-nya dan keistiqomahan dalam membela islam.
Berhati hatilah dalam mendatangi sebuah majelis, tainer, atau acara motivasi apa saja. Lihat siapa yang berbicara, apakah dia mempunyai latang belakang keagamaan yang mencukupi atau tidak? Minimal cobalah tanya kepada yang lebih paham dan kenal, agar kita tidak salah mengambil idola. Karena sesungguhnya, cukuplah Rasululloh menjadi tauladan kita.
Bukan terlarang juga mendatangi acara tersebut, akan tetapi janganlah kita gegabah dalam mengambil ilmu Islam. Karena sejatinya ilmu Islam itu ada pada ulama yang lurus tauhidnya. Belajarlah di halaqoh mereka meski dengan gaya dan kesederhanaannya. Karena sesungguhnya keberkahan itu ada pada doa para ulama kita, insyallah