Mengenai bagaimana kriteria
Yahudi, Allah SWT telah memberikan gambaran yang cukup
jelas, bagaimana kita mengenali mereka. Diantara ayat-ayat Al Quran yang
membahas tentang Yahudi ini,
antara lain :
1.
Suka kabar bohong
يَا أَيُّهَا الرَّسُولُ لا يَحْزُنْكَ الَّذِينَ يُسَارِعُونَ فِي
الْكُفْرِ مِنَ الَّذِينَ قَالُوا آمَنَّا بِأَفْوَاهِهِمْ وَلَمْ تُؤْمِنْ
قُلُوبُهُمْ وَمِنَ الَّذِينَ هَادُوا سَمَّاعُونَ لِلْكَذِبِ سَمَّاعُونَ
لِقَوْمٍ آخَرِينَ لَمْ يَأْتُوكَ يُحَرِّفُونَ الْكَلِمَ مِنْ بَعْدِ مَوَاضِعِهِ
يَقُولُونَ إِنْ أُوتِيتُمْ هَذَا فَخُذُوهُ وَإِنْ لَمْ تُؤْتَوْهُ فَاحْذَرُوا
وَمَنْ يُرِدِ اللَّهُ فِتْنَتَهُ فَلَنْ تَمْلِكَ لَهُ مِنَ اللَّهِ شَيْئًا
أُولَئِكَ الَّذِينَ لَمْ يُرِدِ اللَّهُ أَنْ يُطَهِّرَ قُلُوبَهُمْ لَهُمْ فِي
الدُّنْيَا خِزْيٌ وَلَهُمْ فِي الآخِرَةِ عَذَابٌ عَظِيمٌ
Hari Rasul, janganlah hendaknya kamu disedihkan
oleh orang-orang yang bersegera (memperlihatkan) kekafirannya, yaitu diantara
orang-orang yang mengatakan dengan mulut mereka:"Kami telah beriman",
padahal hati mereka belum beriman; dan (juga) di antara orang-orang Yahudi amat
suka mendengar (berita-berita) bohongdan amat suka mendengar perkataan-perkataan
orang lain yang belum pernah datang kepadamu, mereka merobah
perkataan-perkataan (Taurat) dari tempat-tempatnya. Mereka mengatakan:
"Jika diberikan ini (yang sudah di robah-robah oleh mereka) kepada kamu,
maka terimalah, dan jika kamu diberi yang bukan ini maka hati-hatilah."
Barangsiapa yang Allah menghendaki kesesatannya, maka sekali-kali kamu tidak
akan mampu menolak sesuatupun (yang datang) daripada Allah. Mereka itu adalah
orang-orang yang Allah tidak hendak mensucikan hati mereka. Mereka beroleh
kehinaan di dunia dan di akhirat mereka beroleh siksaan yang besar. (QS Al
Maa’idah : 41)
2.
Tiada menyukai umat Islam dalam kejayaan.
لَتَجِدَنَّ أَشَدَّ النَّاسِ عَدَاوَةً لِلَّذِينَ آمَنُوا
الْيَهُودَ وَالَّذِينَ أَشْرَكُوا وَلَتَجِدَنَّ أَقْرَبَهُمْ مَوَدَّةً
لِلَّذِينَ آمَنُوا الَّذِينَ قَالُوا إِنَّا نَصَارَى ذَلِكَ بِأَنَّ مِنْهُمْ
قِسِّيسِينَ وَرُهْبَانًا وَأَنَّهُمْ لا يَسْتَكْبِرُونَ
“Sesungguhnya kamu dapati orang-orang yang
paling keras permusuhannya terhadap orang-orang yang beriman ialah orang-orang
Yahudi dan orang-orang musyrik. Dan sesungguhnya kamu dapati yang paling dekat
persahabatannya dengan orang-orang yang beriman ialah orang-orang yang berkata:
"Sesungguhnya kami ini orang Nasrani." Yang demikian itu disebabkan
karena di antara mereka itu (orang-orang Nasrani) terdapat pendeta-pendeta dan
rahib-rahib, (juga) karena sesungguhnya mereka tidak menymbongkan diri.” (QS Al
Maa’idah : 82)
3.
Rasa bengis yang hebat.
لا يُقَاتِلُونَكُمْ جَمِيعًا إِلا فِي قُرًى مُحَصَّنَةٍ أَوْ مِنْ
وَرَاءِ جُدُرٍ بَأْسُهُمْ بَيْنَهُمْ شَدِيدٌ تَحْسَبُهُمْ جَمِيعًا
وَقُلُوبُهُمْ شَتَّى ذَلِكَ بِأَنَّهُمْ قَوْمٌ لا يَعْقِلُونَ كَمَثَلِ
الَّذِينَ مِنْ قَبْلِهِمْ قَرِيبًا ذَاقُوا وَبَالَ أَمْرِهِمْ وَلَهُم عَذَابٌ
أَلِيمٌ
“Mereka tidak akan memerangi kamu dalam keadaan
bersatu padu, kecuali dalam kampung-kampung yang berbenteng atau di balik
tembok. Permusuhan antara sesama mereka adalah sangat hebat. Kamu kira mereka
itu bersatu, sedang hati mereka berpecah belah. Yang demikian itu karena
sesungguhnya mereka adalah kaum yang tidak mengerti.(Mereka adalah) seperti
orang-orang Yahudi yang belum lama sebelum merekatelah merasai akibat buruk
dari perbuatan mereka, dan bagi mereka azab yang pedih.(QS AL Hasyr : 14-15)
4.
Bergelut dalam perselisihan
إِنَّمَا جُعِلَ السَّبْتُ عَلَى الَّذِينَ اخْتَلَفُوا فِيهِ وَإِنَّ
رَبَّكَ لَيَحْكُمُ بَيْنَهُمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ فِيمَا كَانُوا فِيهِ
يَخْتَلِفُونَ
“Sesungguhnya diwajibkan (menghormati)hari
Sabtu atas orang-orang (Yahudi) yang berselisih padanya. Dan sesungguhnya
Tuhanmu benar-benar akan memberi putusan di antara mereka di hari kiamat
terhadap apa yang telah mereka perselisihkan itu.”(QS An Nahl : 124)
وَلَقَدْ آتَيْنَا مُوسَى الْكِتَابَ فَاخْتُلِفَ فِيهِ وَلَوْلا
كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَبِّكَ لَقُضِيَ بَيْنَهُمْ وَإِنَّهُمْ لَفِي شَكٍّ
مِنْهُ مُرِيبٍ وَإِنَّ كُلا لَمَّا لَيُوَفِّيَنَّهُمْ رَبُّكَ أَعْمَالَهُمْ
إِنَّهُ بِمَا يَعْمَلُونَ خَبِيرٌ
“Dan sesungguhnya Kami telah memberikan Kitab (Taurat) kepada Musa,
lalu diperselisihkan tentang Kitab itu. Dan seandainya tidak ada ketetapan yang
telah terdahulu dari Tuhanmu, niscaya telah ditetapkan hukuman di antara
mereka. Dan sesungguhnya mereka (orang-orang kafir Mekah) dalam keraguan yang
menggelisahkan terhadap Al Qur'an. Dan sesungguhnya kepada masing-masing
(mereka yang berselisih itu) pasti Tuhanmu akan menyempurnakan dengan cukup,
(balasan) pekerjaan mereka. Sesungguhnya Dia Maha Mengetahui apa yang mereka
kerjakan.” (QS Hud : 110-111)
5.
Menyembunyikan Kebenaran yang mereka ketahui.
وَاللَّهُ أَعْلَمُ بِأَعْدَائِكُمْ وَكَفَى بِاللَّهِ وَلِيًّا
وَكَفَى بِاللَّهِ نَصِيرًا مِنَ الَّذِينَ هَادُوا يُحَرِّفُونَ الْكَلِمَ عَنْ
مَوَاضِعِهِ وَيَقُولُونَ سَمِعْنَا وَعَصَيْنَا وَاسْمَعْ غَيْرَ مُسْمَعٍ
وَرَاعِنَا لَيًّا بِأَلْسِنَتِهِمْ وَطَعْنًا فِي الدِّينِ وَلَوْ أَنَّهُمْ قَالُوا
سَمِعْنَا وَأَطَعْنَا وَاسْمَعْ وَانْظُرْنَا لَكَانَ خَيْرًا لَهُمْ وَأَقْوَمَ
وَلَكِنْ لَعَنَهُمُ اللَّهُ بِكُفْرِهِمْ فَلا يُؤْمِنُونَ إِلا قَلِيلا
“Dan Allah lebih mengetahui (daripada kamu) tentang musuh-musuhmu.
Dan cukuplah Allah menjadi Pelindung (bagimu). Dan cukuplah Allah menjadi
Penolong (bagimu). Yaitu orang-orang Yahudi, mereka merubah perkataan dari
tempat-tempatnya. Mereka berkata: "Kami mendengar", tetapi kami tidak
mau menurutinya. Dan (mereka mengatakan pula): "Dengarlah" sedang
kamu sebenarnya tidak mendengar apa-apa. Dan (mereka mengatakan):
"Raa'ina", dengan memutar-mutar lidahnya dan mencela agama. Sekiranya
mereka mengatakan: "Kami mendengar dan patuh, dan dengarlah, dan
perhatikanlah kami", tentulah itu lebih baik bagi mereka dan lebih tepat,
akan tetapi Allah mengutuk mereka, karena kekafiran mereka. Mereka tidak
beriman kecuali iman yang sangat tipis.”(QS An Nisa’ : 45-46)
6.
Dengan lancang meminta bukti kehadiran Tuhan
Semesta alam.
يَسْأَلُكَ أَهْلُ الْكِتَابِ أَنْ تُنَزِّلَ عَلَيْهِمْ كِتَابًا
مِنَ السَّمَاءِ فَقَدْ سَأَلُوا مُوسَى أَكْبَرَ مِنْ ذَلِكَ فَقَالُوا أَرِنَا
اللَّهَ جَهْرَةً فَأَخَذَتْهُمُ الصَّاعِقَةُ بِظُلْمِهِمْ ثُمَّ اتَّخَذُوا
الْعِجْلَ مِنْ بَعْدِ مَا جَاءَتْهُمُ الْبَيِّنَاتُ فَعَفَوْنَا عَنْ ذَلِكَ وَآتَيْنَا
مُوسَى سُلْطَانًا مُبِينًا
“Ahli Kitab meminta kepadamu agar kamu menurunkan kepada mereka
sebuah Kitab dari langit. Maka sesungguhnya mereka telah meminta kepada Musa
yang lebih besar dari itu. Mereka berkata: "Perlihatkanlah Allah kepada
kami dengan nyata". Maka mereka disambar petir karena kelalimannya, dan
mereka menyembah anak sapi, sesudah datang kepada mereka bukti-bukti yang
nyata, lalu Kami maafkan (mereka) dari yang demikian. Dan telah Kami berikan
kepada Musa keterangan yang nyata.”(QS An Nisa’ : 153)
Apa yang datang dari kabar alkitab juga telah membenarkan hal ini, ketika Yohanes bertemu
dengan para petinggi Yahudi, ia mengatakan :
“sebab hukum Taurat diberikan oleh Musa, akan
tetapi kasih karunia dan kebenaran datang oleh Yesus Kristus. Tidak ada
seorangpun yang melihat Allah, tetapi anak tunggal Allah, yang ada dipangkuan
Bapa. DIA lah yang telah mengangkatnya.” (Injil Yohanes 1 : 17-18)
7.
Ingkar dan Menentang Janji Allah yang datang
setelah risalah kenabian Islam.
هُوَ الَّذِي أَخْرَجَ الَّذِينَ كَفَرُوا مِنْ أَهْلِ الْكِتَابِ
مِنْ دِيَارِهِمْ لأوَّلِ الْحَشْرِ مَا ظَنَنْتُمْ أَنْ يَخْرُجُوا وَظَنُّوا
أَنَّهُمْ مَانِعَتُهُمْ حُصُونُهُمْ مِنَ اللَّهِ فَأَتَاهُمُ اللَّهُ مِنْ
حَيْثُ لَمْ يَحْتَسِبُوا وَقَذَفَ فِي قُلُوبِهِمُ الرُّعْبَ يُخْرِبُونَ
بُيُوتَهُمْ بِأَيْدِيهِمْ وَأَيْدِي الْمُؤْمِنِينَ فَاعْتَبِرُوا يَا أُولِي
الأبْصَاروَلَوْلا أَنْ كَتَبَ اللَّهُ عَلَيْهِمُ الْجَلاءَ لَعَذَّبَهُمْ فِي
الدُّنْيَا وَلَهُمْ فِي الآخِرَةِ عَذَابُ النَّارِذَلِكَ بِأَنَّهُمْ شَاقُّوا
اللَّهَ وَرَسُولَهُ وَمَنْ يُشَاقِّ اللَّهَ فَإِنَّ اللَّهَ شَدِيدُ الْعِقَابِ
“Dia-lah yang mengeluarkan orang-orang kafir di antara ahli Kitab
dari kampung-kampung mereka pada saat pengusiran kali yang pertama. Kamu tiada
menyangka, bahwa mereka akan keluar dan mereka pun yakin, bahwa benteng-benteng
mereka akan dapat mempertahankan mereka dari (siksaan) Allah; maka Allah
mendatangkan kepada mereka (hukuman) dari arah yang tidak mereka sangka-sangka.
Dan Allah mencampakkan ketakutan ke dalam hati mereka; mereka memusnahkan
rumah-rumah mereka dengan tangan mereka sendiri dan tangan orang-orang yang
beriman. Maka ambillah (kejadian itu) untuk menjadi pelajaran, hai orang-orang
yang mempunyai pandangan. Dan jika tidaklah karena Allah telah menetapkan
pengusiran terhadap mereka benar-benar Allah mengazab mereka di dunia. Dan bagi
mereka di akhirat azab neraka. Yang demikian itu adalah karena sesungguhnya
mereka menentang Allah dan Rasul-Nya. Barang siapa menentang Allah, maka
sesungguhnya Allah sangat keras hukuman-Nya.” (QS Al Hasyr : 2-4)
وَلَقَدْ أَخَذَ اللَّهُ مِيثَاقَ بَنِي إِسْرَائِيلَ وَبَعَثْنَا
مِنْهُمُ اثْنَيْ عَشَرَ نَقِيبًا وَقَالَ اللَّهُ إِنِّي مَعَكُمْ لَئِنْ
أَقَمْتُمُ الصَّلاةَ وَآتَيْتُمُ الزَّكَاةَ وَآمَنْتُمْ بِرُسُلِي
وَعَزَّرْتُمُوهُمْ وَأَقْرَضْتُمُ اللَّهَ قَرْضًا حَسَنًا لأكَفِّرَنَّ عَنْكُمْ
سَيِّئَاتِكُمْ وَلأدْخِلَنَّكُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الأنْهَارُ
فَمَنْ كَفَرَ بَعْدَ ذَلِكَ مِنْكُمْ فَقَدْ ضَلَّ سَوَاءَ السَّبِيلِفَبِمَا
نَقْضِهِمْ مِيثَاقَهُمْ لَعَنَّاهُمْ وَجَعَلْنَا قُلُوبَهُمْ قَاسِيَةً
يُحَرِّفُونَ الْكَلِمَ عَنْ مَوَاضِعِهِ وَنَسُوا حَظًّا مِمَّا ذُكِّرُوا بِهِ
وَلا تَزَالُ تَطَّلِعُ عَلَى خَائِنَةٍ مِنْهُمْ إِلا قَلِيلا مِنْهُمْ فَاعْفُ
عَنْهُمْ وَاصْفَحْ إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُحْسِنِينَ
“Dan sesungguhnya Allah telah mengambil perjanjian (dari) Bani
Israel dan telah Kami angkat di antara mereka dua belas orang pemimpin dan
Allah berfirman: "Sesungguhnya Aku beserta kamu, sesungguhnya jika kamu
mendirikan salat dan menunaikan zakat serta beriman kepada rasul-rasul-Ku dan
kamu bantu mereka dan kamu pinjamkan kepada Allah pinjaman yang baik
sesungguhnya Aku akan menghapus dosa-dosamu. Dan sesungguhnya kamu akan
Kumasukkan ke dalam surga yang mengalir di dalamnya sungai-sungai. Maka barang
siapa yang kafir di antaramu sesudah itu, sesungguhnya ia telah tersesat dari
jalan yang lurus". (Tetapi) karena mereka melanggar janjinya, Kami kutuk
mereka, dan Kami jadikan hati mereka keras membatu. Mereka suka merobah
perkataan (Allah) dari tempat-tempatnya, dan mereka (sengaja) melupakan
sebagian dari apa yang mereka telah diperingatkan dengannya, dan kamu
(Muhammad) senantiasa akan melihat kekhianatan dari mereka kecuali sedikit di
antara mereka (yang tidak berkhianat), maka maafkanlah mereka dan biarkanlah
mereka, sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik.”(QS Al
Maa’idah : 12-13)
8.
Mengkalim Dirinya dari
Golongan Nabi Ibrahim as.
يَا أَهْلَ الْكِتَابِ لِمَ تُحَاجُّونَ فِي إِبْرَاهِيمَ وَمَا
أُنْزِلَتِ التَّوْرَاةُ وَالإنْجِيلُ إِلا مِنْ بَعْدِهِ أَفَلا تَعْقِلُونَ هَا
أَنْتُمْ هَؤُلاءِ حَاجَجْتُمْ فِيمَا لَكُمْ بِهِ عِلْمٌ فَلِمَ تُحَاجُّونَ
فِيمَا لَيْسَ لَكُمْ بِهِ عِلْمٌ وَاللَّهُ يَعْلَمُ وَأَنْتُمْ لا تَعْلَمُونَ
مَا كَانَ إِبْرَاهِيمُ يَهُودِيًّا وَلا نَصْرَانِيًّا وَلَكِنْ كَانَ حَنِيفًا
مُسْلِمًا وَمَا كَانَ مِنَ الْمُشْرِكِينَ
“Hai
Ahli Kitab, mengapa kamu bantah-membantah tentang hal Ibrahim, padahal Taurat
dan Injil tidak diturunkan melainkan sesudah Ibrahim. Apakah kamu tidak
berpikir? Beginilah
kamu, kamu ini (sewajarnya) bantah membantah tentang hal yang kamu ketahui,
maka kenapa kamu bantah-membantah tentang hal yang tidak kamu ketahui?; Allah
mengetahui sedang kamu tidak mengetahui. Ibrahim bukan seorang Yahudi dan bukan
(pula) seorang Nasrani, akan tetapi dia adalah seorang yang lurus lagi berserah
diri (kepada Allah) dan sekali-kali bukanlah dia termasuk golongan orang-orang
musyrik." (QS Ali Imran : 65-67)
Yesus
Al Mashih juga telah memberikan keterangan yang jelas akan klaim bohong umat
Yahudi, bahwa mereka adalah anak cucu Ibrahim as, pada saat percakapan dengan
sekelompok umat Yahudi dan orang-orang Farisi di Bukit Zaitun, para kaum Yahudi
mengklaim dirinya dari keturunan Abraham, akan tetapi, yesus menyanggah klaim
ini dengan menimpali mereka, “jikalau kalian keturunan Abraham, tentu kalian
akan mengerjakan dari apa yang dikerjakan Abraham. Akan tetapi apa yang kalian
kerjakan berusaha membunuh aku, aku seorang yang mengatakan kebenaran, yaitu
kebenaran yangkudengar dari Allah, pekerjaan itu tidak dilakukan oleh Abraham.”[1]
9.
Berlaku Munafik Untuk Menggenggam Dunia.
وَإِذَا جَاءُوكُمْ قَالُوا آمَنَّا وَقَدْ دَخَلُوا بِالْكُفْرِ
وَهُمْ قَدْ خَرَجُوا بِهِ وَاللَّهُ أَعْلَمُ بِمَا كَانُوا يَكْتُمُونَوَتَرَى
كَثِيرًا مِنْهُمْ يُسَارِعُونَ فِي الإثْمِ وَالْعُدْوَانِ وَأَكْلِهِمُ
السُّحْتَ لَبِئْسَ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ
“Dan apabila orang-orang (Yahudi atau munafik) datang kepadamu,
mereka mengatakan: "Kami telah beriman", padahal mereka datang kepada
kamu dengan kekafirannya dan mereka pergi (daripada kamu) dengan kekafirannya
(pula); dan Allah lebih mengetahui apa yang mereka sembunyikan.Dan kamu akan
melihat kebanyakan dari mereka (orang-orang Yahudi) bersegera membuat dosa,
permusuhan dan memakan yang haram. Sesungguhnya amat buruk apa yang mereka
telah kerjakan itu.” (QS Al Maa’idah : 61-62)
Didalam Al kitab pun juga telah datang kebenaran akan sikap munafik dan
penuh kedustaan dari golongan Yahudi ini, dengan apa yang telah datang kepada
kita atas nubuat Yesus kepada bangsa ini, dengan mengatakan bahwa mereka adalah
jemaat Iblis, dengan kedustaan mereka yang mengaku memegang erat hukum Taurat.[2]
Secara historical, kita
akan menemui salah satu contoh bukti nyata akan klaim ini, diantara kabar yang
dating kepada kami adalah telah dibongkarnya spekulasi “Pembantaian Etnis
Yahudia” yang dilakukan oleh Nazi. Setelah berakhirnya PD II, yang terjadi
selama ±4 tahun (1941-1945), begitu banyak media yang mengklaim, bahwa 6 juta
etnis Yahudi telah dibumi hanguskan oleh Rezim NAZI. Tak pelak
catatan ini mengundang perhatian dari para ahli untuk benar-benar membuktikan
keorisinilan kabar ini. Salah satu dari para ahli yang mengungkap kebenaran
kabar ini adalah Frederick Toben, seorang sejarawan Australia, yang pada waktu
dewasanya telah mengalami tindakan memilukan, ditangkap dan dipenjara oleh
Rezim Nazi lantaran mengumumkan hasil penelitiannya yang berhasil mengungkap
kebohongan catatan data 6 juta jiwa yang melayang oleh tangan Syetan NAZI, yang
ia lakukannya di penjara Aucshwitz.
Kemudian dalam salah satu kesempatan ia mengungkapkan sesalan yang
amat sangat atas oerlakuan Rezim Nazi ini, dengan mengatakan :“Adanya larangan-larangan dan alasan yang
dibuat-buat, yang diberlakukan terhadap para peneliti agar tidak mengungkap
fakta-fakta sejarah tentang kebohongan pembantaian massal terhadap kaum Yahudi,
merupakan sebuah gerakan yang dilakukan oleh orang-orang Zionis.”[3]
[1]Lihat Alkitab (Bible) pada Injil Yohanes yang
terdapat pada pertengahan sampai akhir pasal ke 8.
[2]Lihat catatan Wahyu kepada Yesus yang
disampaikannya kepada Yohanes dengan redaksi kepada jemaat di Smirna dan
Sardis. Wahyu pasal 2-3.
[3] Selain Toben, ada para tokoh lain yang mendapat perlakuan yang
sama atas ketidakberdayaan Rezim Nazi dalam menyebarkan kode etik ilmu
pengetahuan, diantaranya Jean Claude Pressac dalm bukunya “The Crematories
of Aucshwitz”, Andrew Shellen, seorang sejarawan Prancis, David Smith
seorang ahli sejarah Australia, Roger Garaudy seorang
sejarawan Prancis dalam bukunya “The Founding Myths of Israeli Politics”, Jean Marie Le
Pen Ketua Partai Nasionalis Perancis.
(untuk lebih jelasnya lihat buku Sejarah Misionaris, pada Bab Mitos Zionisme)
Sumber :
Study Bible, Sebuah Keterangan Atas Permusuhan Antara Islam vs Kristiani. halaman 45. karya Arif Yusuf.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar