Rabu, 14 Oktober 2015

Tidur Qalilullah

Walau daftar tugas yang harus diselesaikan seolah tak kunjung habis, sempatkanlah tidur siang sejenak di sela-sela aktivitas. Tidur siang selama 45 menit ternyata bisa meningkatkan memori sebanyak lima kali lipat. Sebuah penelitian menemukan bahwa tidur singkat membantu kita menyimpan informasi yang telah dipelajari dan secara signifikan meningkatkan kemampuan daya ingat. Bahkan tidur siang dapat membantu pelajar ketika ujian.
         Dalam penelitian ini, para partisipan mempelajari 90 kata tunggal dan 120 kata tak berhubungan, seperti ‘taksi susu’. Kemudian para partisipan menonton televisi dan sebagian dari mereka tidur. Ketika mereka diuji kembali, partisipan yang sudah tidur mengingat lebih banyak pasangan kata. Hasil studi ini pun telah diterbitkan dalam jurnal Neurobiology of Learning and Memory.
         Peneliti asal Saarland University Jerman, Axel Mecklinger, menjelaskan, selama tidur, semburan aktivitas otak yang dikenal sebagai sleep spindle memainkan peran penting dalam memperkuat informasi yang baru dipelajari. Tidur singkat selama 45 menit hingga 60 menit dapat memproduksi lima kali peningkatan dalam penerimaan informasi dari ingatan.
“Kemampuan ingatan para partisipan yang sebelumnya tidur singkat ternyata sama baiknya dengan saat sebelum mereka tidur, segera setelah menyelesaikan tahap pembelajaran,” kata Mecklinger. Walau begitu, kemampuan daya ingat tidak membaik pada kelompok tidur terhadap tingkat yang diukur segera setelah fase belajar.

“Tidur singkat di kantor atau sekolah cukup untuk meningkatkan kesuksesan dalam proses belajar. Di mana pun orang-orang berada di dalam lingkungan belajar, kita harus berpikir serius tentang dampak positif dari tidur,” lanjut Mecklinger. Tidur di tengah-tengah waktu bekerja memang terkesan tidak produktif. Namun dampaknya justru sebaliknya, tidur siang singkat di sela-sela aktivitas justru bisa meningkatkan produktivitas.
          Michael A Grandner dari Center for Sleep and Circadian Neurobiology Universitas Pennsylvania mengatakan, tidur siang di tengah hari dapat mengurangi kadar kelelahan, meningkatkan waktu respon, meningkatkan kemampuan belajar, dan memperbaiki kemampuan koordinasi. Kendati demikian, tidur siang sebaiknya tidak dilakukan sembarangan untuk memperoleh hasil yang optimal. Misalnya tidak boleh dilakukan terlalu dekat dengan waktu tidur malam. Grander mengatakan tidur siang lebih baik dilakukan delapan jam setelah bangun tidur, bila lebih dari itu, maka jaraknya dengan tidur malam terlalu pendek sehingga meningkatkan risiko kesulitan tidur.
“Tidur siang juga tidak perlu dilakukan terlalu lama, waktu optimal hanyalah 20-30 menit saja. Itu yang terbaik untuk untuk fungsi otak dan mencegah pening saat bangun tidur,” ujarnya. Sebuah studi asal Northwestern University menunjukkan, orang bisa lebih mudah mengingat lagu yang dimainkan setelah mereka tidur siang. Artinya, tidur siang bisa memperbaiki memori, terutama untuk hal yang mereka pelajari sebelum tidur.
      Studi lainnya yang berasal dari University of California San Diego menemukan, secara signifikan orang yang minum kafein untuk meningkatkan rasa awas mendapat nilai yang lebih buruk untuk tes memori, dibandingkan dengan orang yang tidur di tengah-tengah sesi. Tak hanya itu, studi dari Jepang baru-baru ini menemukan, orang yang mendapatkan 15 menit tidur siang dalam sembilan jam waktu kerja cenderung tidak merasa stres dan tegang. Mendukung pernyataan tersebut, studi asal Allegheny College di Pennsylvania menyatakan, pelajar yang tidur siang setelah mengerjakan tes matematika memiliki tekanan darah yang lebih rendah daripada mereka yang tidak tidur.
          Ingatan yang baik dan tingkat stres tentu akan merupakan faktor penting yang menunjang produktivitas. Maka tak heran jika tidur siang dikatakan mampu meningkatkan produktivitas. Rasa kantuk yang menyergap setelah jam makan siang di kantor biasanya akan kita lawan dengan secangkir kopi. Padahal, ada cara lain yang lebih efektif dan terbukti bisa meningkatkan kreativitas dan konsentrasi, yakni dengan tidur siang.
         Berbagai penelitian telah membuktikan bahwa tidur siang selama 20-30 menit bisa meningkatkan produktivitas, kesigapan, memperbaiki refleks motorik, memperbaiki mood, bahkan menurunkan stres. Studi lain menunjukkan, proses belajar yang dilakukan setelah tidur siang sama efektifnya dengan belajar setelah tidur semalaman. Sayangnya, sebagian besar orang menilai tidur siang adalah hal yang tidak produktif dan menunjukkan ciri orang malas. Karena itu kebanyakan orang lebih memilih untuk mengabaikan sinyal tubuh untuk beristirahat dengan menenggak minuman berkafein. Turunnya energi setelah makan siang juga kerap kita anggap disebabkan karena makan terlalu banyak. Sebenarnya penelitian menunjukkan bahwa hampir kebanyakan orang akan merasa mengantuk 8 jam setelah bangun tidur di pagi hari, meski pun tidak makan siang.
        Mitos lain yang keliru seputar tidur siang adalah kebiasaan ini bisa merusak siklus tidur malam. Masalah tersebut sebenarnya timbul jika kita membiarkan diri tidur siang terlalu lama. Tak seperti tidur malam yang butuh lima tahapan siklus tidur, tidur siang akan lebih efektif jika kita terbangun sebelum tubuh masuk dalam tidur dalam.
          Tubuh kita memiliki kebutuhan untuk istirahat seperti halnya kita butuh makanan dan air. Saat kita merasa lelah, aliran darah yang mencapai otak lebih sedikit sehingga proses berpikir bisa terganggu. Kemampuan membentuk daya ingat jangka panjang juga berkurang. 

         Saat ini kesadaran akan pentingnya tidur siang dalam meningkatkan produktivitas kerja telah dimiliki perusahaan-perusahaan besar seperti Yahoo!, Nike, P&G, Cisco, dan masih banyak lagi. Biasanya mereka membuat ruang istirahat yang tenang. Para karyawan dipersilakan menggunakan waktu istirahat tidur siang selama 20 menit. Ruangan tenang itu juga bisa dimanfaatkan untuk melakukan meditasi.

Tidak ada komentar: