Minggu, 18 Oktober 2015

WANTA DARI TULANG RUSUK YANG PALING BENGKOK


Wanita Ibarat Tulang Rusuk yang Bengkok

Diposting oleh Fauzan pada 05:11, 14-Agu-13

Di: Artikel , IPA

Pertanyaan:
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa
sallam bersabda:
ﺍﺳْﺘَﻮْﺻُﻮْﺍ ﺑِﺎﻟﻨِّﺴَﺎﺀِ ﺧَﻴْﺮًﺍ، ﻓَﺈِﻥَّ ﺍﻟْﻤَﺮْﺃََﺓَ
ﺧُﻠِﻘَﺖْ ﻣِﻦْ ﺿِﻠَﻊٍ - …ﻭَﻓِﻲ ﺭِﻭَﺍﻳَﺔٍ-
ﺍﻟْﻤَﺮْﺃََﺓُ ﻛَﺎﻟﻀِّﻠَﻊِ ) …ﻣُﺘَّﻔَﻖٌ ﻋَﻠَﻴْﻪِ )
“Berwasiatlah kalian dengan
kebaikan kepada para wanita
(para istri) [1], karena wanita
itu diciptakan dari tulang
rusuk…” Dalam satu riwayat:
“Wanita itu seperti tulang
rusuk….” (HR. Al-Bukhari dan
Muslim)
Apakah memang wanita
diciptakan dari tulang rusuk
laki-laki ataukah hanya
penyerupaan sebagaimana
ditunjukkan dalam hadits yang
kedua?
Jawab:
Al-Lajnah Ad-Da`imah lil Buhuts
Al-Ilmiyyah wal Ifta` yang saat itu
diketuai Samahatusy Syaikh
Abdul Aziz bin Abdillah bin Baz
rahimahullahu menjawab,
“Zahir hadits menunjukkan
bahwa wanita –dan yang
dimaukan di sini adalah Hawa–
diciptakan dari tulang rusuk
Adam. Pengertian seperti ini
tidaklah menyelisihi hadits lain
yang menyebutkan penyerupaan
wanita dengan tulang rusuk.
Bahkan diperoleh faedah dari
hadits yang ada bahwa wanita
serupa dengan tulang rusuk. Ia
bengkok seperti tulang rusuk
karena memang ia berasal dari
tulang rusuk.
Maknanya, wanita itu diciptakan
dari tulang rusuk yang bengkok
maka tidak bisa disangkal
kebengkokannya. Apabila
seorang suami ingin
meluruskannya dengan selurus-
lurusnya dan tidak ada
kebengkokan padanya niscaya
akan mengantarkan pada
perselisihan dan perpisahan. Ini
berarti memecahkannya [2].
Namun bila si suami bersabar
dengan keadaan si istri yang
buruk, kelemahan akalnya dan
semisalnya dari kebengkokan
yang ada padanya niscaya akan
langgenglah kebersamaan dan
terus berlanjut pergaulan
keduanya.
Hal ini diterangkan para
pensyarah hadits ini, di
antaranya Al-Hafizh Ibnu Hajar
rahimahullahu dalam Fathul Bari
(6/368) semoga Allah Subhanahu
wa Ta’ala merahmati mereka
semua. Dengan ini diketahuilah
bahwa mengingkari penciptaan
Hawa dari tulang rusuk Adam
tidaklah benar.”
(Fatwa no. 20053, kitab Fatawa
Al-Lajnah Ad-Da`imah lil Buhuts
Al-Ilmiyyah wal Ifta`, 17/10)
[1] Al-Qadhi rahimahullahu
berkata: “Al-Istisha` adalah
menerima wasiat, maka makna
ucapan Nabi Shallallahu ‘alaihi wa
sallam ini adalah aku wasiatkan
kalian untuk berbuat kebaikan
terhadap para istri maka
terimalah wasiatku ini.” (Tuhfatul
Ahwadzi).
[2] Dalam riwayat Al-Imam
Muslim rahimahullahu
disebutkan bahwa Rasulullah
Shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda:
(( ﺇِﻥَّ ﺍﻟْﻤَﺮْﺃَﺓََ ﺧُﻠِﻘَﺖْ ﻣِﻦْ ﺿِﻠَﻊٍ, ﻟَﻦْ ﺗَﺴْﺘَﻘِﻴْﻢَ
ﻟَﻚَ ﻋَﻠَﻰ ﻃَﺮِﻳْﻘَﺔٍ, ﻓَﺈِﻥِ ﺍﺳْﺘَﻤْﺘَﻌْﺖَ ﺑِﻬَﺎ
ﺍِﺳْﺘَﻤْﺘَﻌْﺖَ ﺑِﻬَﺎ ﻭَﻓِﻴْﻬَﺎ ﻋِﻮَﺝٌ, ﻭَﺇِﻥْ ﺫَﻫَﺒْﺖَ
ﺗُﻘِﻴْﻤُﻬَﺎ ﻛَﺴَﺮْﺗَﻬَﺎ ﻭَﻛَﺴْﺮُﻫَﺎ ﻃَﻼَﻗُﻬَﺎ))
“Sesungguhnya wanita
diciptakan dari tulang rusuk, ia
tidak bisa lurus untukmu di atas
satu jalan. Bila engkau ingin
bernikmat-nikmat dengannya
maka engkau bisa bernikmat-
nikmat dengannya namun
padanya ada kebengkokan. Jika
engkau memaksa untuk
meluruskannya, engkau akan
memecahkannya. Dan pecahnya
adalah talaknya.”

Tidak ada komentar: