Minggu, 27 Desember 2015

Protein dalam pisang bisa sembuhkan AIDS

Protein dalam pisang bisa sembuhkan AIDS
© Shutterstock
Sejumlah peneliti asal Amerika Serikat berhasil mendapati obat berbahan dasar pisang yang mampu mematikan berbagai jenis virus di antaranya hepatitis C, flu hingga HIV/AIDS.
Seperti dikabarkan Dailymail, Jumat (23/10/2015), penemuan obat yang diterbitkan di jurnal ilmiah Cell ini merupakan pertama kalinya sejak pisang dianggap sebagai obat potensial untuk Orang dengan HIV/AIDS (ODHA). Bahan utama pisang yang disebut lektin tersebut dinamai BanLec.
Menurut para peneliti, obat yang dikembangkan sekarang yang disebut H84T adalah versi baru BanLec yang sebelumnya mempunyai efek samping yang tidak bagus pada tubuh manusia. Namun sekarang mereka telah mengetahui cara untuk meminimalisir iritasi dan peradangan.
Dr David Markovitz, profesor kedokteran di University of Michigan mengatakan kepada Economic Times bahwa BanLec bekerja dengan mengeluarkan molekul yang menempel pada permukaan virus mematikan di dunia. Setelah obat itu terkunci, maka virus tidak lagi jadi bahaya dan justru memberikan sistem kekebalan tubuh
Walau demikian, menurut Markovitz penelitian ini baru sukses diujicoba pada tikus. Dan setelah beberapa tahun mendatang baru akan diujicobakan terhadap manusia. Dia juga mengingatkan, mengonsumsi pisang secara teratur tidak mempunyai efek yang sama dengan BanLec karena obat ini sudah dimodifikasi oleh para ahli.
Dr Markovitz selaku profesor biokimia di Duke University dan Dr Hashim Al-Hashimi menyebutkan obat ini bisa mengatasi kekurangan antivirus yang bekerja melawan virus.
"Kami mengharapkan BanLec dapat berguna dalam pandemi darurat dan mengatasi penyebab infeksi yang tidak diketahui asal muasalnya," ujarnya.
Profesor virologi molekuler di University of Nottingham, Jonathan Ball kepada Express menyebutkan lektin mempunyai potensi karena mereka sanggup mengikat gula yang terdapat pada permukaan berbagai virus termasuk HIV, influenza dan Ebola. Namun pertanyaannya saat ini adalah apakah obat tersebut akan efektif pada manusia.
Lebih lanjut Ball mengatakan, ada banyak rintangan yang masih perlu diatasi sebelum lektin menjadi antivirus baru. Seperti misalnya risiko sistem kekebalan tubuh yang membuatnya tidak efektif. Meskipun demikian mereka berharap antivirus ini bisa bekerja.

Tidak ada komentar: