Minggu, 27 Desember 2015

TAK ADA YANG MELIHATNYA


    Dalam beberapa kesempatan, saya seringkali dimintai bantuan dri teman-teman saya untuk mencari barang/benda mereka yang hilang. Entah karena kelalaian (human error) yang begitu mencolok atau karena ada tangan-tangan jail yang mengganggu kenyamanannya. Tugas ini menurut saya sendiri agak memberatkan, pasalnya dengan pengakuan diri, saya bukanlah seorang ahli dalam ilmu terawangan yang banyak orang mengaku bisa melihat benda-benda yang hilang itu. Hal ini bagi ku cukp tabu, sebab, selama ini saya belum benar-benar mengerti akan cara kerja otak dari orang-orang yang mengaku bisa melihat benda ghaib yang tak kasat mata itu. Kadang saya berfikir mungkin cara itu adalah kedustaan yang dibuat buat, akan tetapi yang saya temukan mereka cukup akuratb dalam memberikan informasi tentang keberadaan benda-benda
ghaib itu. Dengan fenomena ini, saya mencoba mencari tahu cara dan deskripsi analitik atas metode yang dipakai oleh orang orang ini. ng dengan ini, juga dapat membantu saya melaksanakan tugas yang saya terima itu.
                  Dalam perkembangan khasanah kelilmuan, saya mencondongkan diri pada kajian psikologi yang mencoba mencari tahu akan fenomena apa yang terjadi pada orang-orang di sekitar ini. Saya mendapatkan sebuah ilmu yang menurutku bisasaya pakai untuk mengemban tugas yang diberikan pada saya. Saya menemukan istilah baru yang disebut Psikometri, yaitu kemampuan psikis untuk membaca sejarah dari sebuah objek dengan cara menentuhnya. Cara ini adalah dengan pembacaan persitiwa yang terjadi berupa flashback atau future yang terjadi dari sebuah objek, baik hidup maupun mati. Dengan cara seperti ini, subjek akan melakukan analisa kritis atas apa yang terjadi pada sebuah objek meskipun dengan cara hanya menyentuh objek itu. Hal ii bisa dilakukan karena pancaran energi dari elektron-elektron sebuah objek akan menyimpan informasi yang terjadi padanya beberapa waktu sebelumnya. Jika hal itu menyangku manusia, maka bisa terjadi meski seseorang tidak dalam keadaan sadar.
    Dalam setiap keadaan, memang tak hanya otak kiri saja yang bekerja untuk menerima rangsangan/stimulan, akan tetapi, otak kiri yang notabene lebih bekerja aktif saat otak dalam keadaan rileks dengan memancarkan gelombang alpha maupun tetha, ia juga bekerja disetiap saat aktifitas seseorang. Hal inilah yang kemudian menyebabkan human error, yaitu ke-tidak-sadaran seseorang tentang peristiwa yang terjadi beberapa waktu lalu, sehingga, kehilangan benda karena lupa-pun akan mudah saja terjadi. Dengan menggunakan metode psikometri ini, seseorang akan mampu membaca arah peristiwa yang terjadi berkaitan dengan objek yang ada didepan mata. Cara seperti ini dilakukan dengan membaca fikiran korban dan membaca sandi yang di simpan oleh objek sekitar kejadian.
             Menurut data yang saya ketahui, bahwa seorang sangat mungkin untuk melakukan pembacaan atas informasi yang disimpan oleh otak kawannya meskipun si objek tidak menyadari bahwa ia memiliki informasi ini. Hal ini telah dibuktikan olehsebuah riset yang menyebutkan bahwa seorang anak telahir dengan membawa gelombang seperti gelombang radio yang terhubung dengan otak orang lain. Sehingga mudah saja bagi seseorang untuk mengalami perasaan "saling terhubung". Daya kerja otak ini akan semakin tinggi apbila seseorang menjalin hubungan yang lebih intim dengan orang lain. Seorang ahli dari University of Technologiy Sidney, Dr. Trisha Startford telah melakukan riset dengan menyebutkan bahwa pasangan sejati akan mudah melakukan pembacaan atas otak dan tubuh pasangannya. Hal ini dikarenakan oleh gelombang otak yang dipancarkan oleh masing-masing pihak, sehingga pihak lain akan menerima dan mampu membaca apa yang disimpan oleh pihak lainnya. Hal ini juga diakui oleh David J. Libeirsmen Ph. D yang menyebutkan bahwa dari gelombang otak ini akan semakin baik bila seorang lebih sering bertemu dan telah mengenal satu sama lain.
          Cara inilah yang sering saya pakai dalam mengemban tugas yang saya miliki, entah itu berjalan sendirian (karena pada kondisi yang sangat fit), atau mungkin dengan menyandingkan dengan cara yang lainya yang saya rasa bisa memperkuat klaimkeberadaan benda-benda yang hilang itu. Cara yang saya sering pakai adalah dengan memanfaatkan potensi fikiran atau yang lebih populer sebagai NLP (Neuro  ). Dalam psikologi, beberapa kiat untuk memanfaatkan momentum dengan kekuatan otaktelah dipelajari. Dan yang paling populer adalah Sugesti dan Linguistic Deceptions.    Kedua cara ini telah saya pelajari dan
telah coba saya pakai untuk melakukan sebuah tindakan pembacaan misteri yang tak terlihat.
        Sugesti memiliki kekuatan yang luar biasa, apalagi sugesti diri yang diyakini akan benar-benar bisa merubah keadaan.Dalam konteks ini, saya sering memakai sugesti kepada objek untuk mencoba membaca rekaman dirinya sendiri pada apayang telah terjadi sebelum ia kehilangan benda itu. Hal ini akan membantu saya untuk menggali informasi bawah sadar yangdisimpan oleh objek. Dedy Corbuzier di dalam bukunya "Mantra" telah menguak misteri ini, dengan mengemukakan metodeLinguistic Deceptions untuk mempengaruhi fikiran orang lain yang nantinya seorang korban akan mampu menyelami alam
bawah sadar dan mengikuti arah kemana kita menuju. Dengan metode ini, saya mencoba mengembangkannya pada benda-benda yang tak terlihat, agar sama seperti korban sugesti saya. Sekali lagi, bahwa memang manusia menyimpan energi yangconnectedness pada seluruh molekul alam semesta. Sehingga dengan cara sugesti pada korban dan melakukan hubungan dalam dengan benda yang hilang itu, dengan mudah akan menemukan dimana posisi benda itu berada.
           Meskipun belum mumpuni, akan tetapi saya merasa apa yang saya lakukan itu bisa bermanfaat bagi kehidupan saya. Sudah beberapa kali saya melakukan kombinasi atas Psikometri, Sugesti, dan Linguistic Deceptions ini, terbukti berhasil membuat seorang terperdaya sehingga bisa menemukan dimana letak benda yang hilang itu. Dengan jalan menyelami rekaman bawah sadar yang ia simpan, melakukan hubungan dengan benda itu melalui gelombang otak, dan kemudian menciptakan keyakinan bahwa benda itu benar-benar berada disana.
          Saat ditanya tentang cara yang saya pakai itu, saya lebih suka menjawab "semua karena kekuatan otak...saya bukan benar-benar melihat persis dimana letak benda itu, tapi karena keyakinan saya benda itu ada disana, maka benar benda itu ada disana." Ini sangat berbeda dengan yang orang awam ketahui tentang indra ke enam. Saya masih belum bisa percayaakan kehebatan melihat benda dari jarak jauh itu. Saya telah mendapatkan sebuah bukti kegagalan yang dilakukan seorang berinisial S, ia dikenal memiliki kemampuan lebih dalam menerawang benda dari jarak jauh. Saya menguji dia dengan me-nyembunyikan benda teman saya, dan kemudian meminta S untuk melihat dimana benda itu berada. Ia memberikan ciri-ciri orang yang mengambil benda itu, dan hasilnya sangatlah salah. Yang mengambil adalah saya sendiri, akan tetapi yang dicirikan oleh S sangat tidak mengena pada diri saya.
          Anda tentu mengenal Uri Geller, pria jangkung asal Israel yang mmiliki kemampuan luar biasa dengan Psikokinesis yang ia miliki. Ia mampu membengkokkan sendok, mematahkan cincin, menaikkan suhu termometer, atau mngtur jarum jam tanpa menyentuhnya. Hal yang sama juga dimiliki oleh Nina Kulagina dari Rusia dengan mampu memisahkan kuning telur dariputihnya. Juga apa yang dimiliki Ingo Swan dengan mampu mengubah suhu air dari jarak jauh adalah karena kekuatan otak.Di Indonesia yang paling terkenal adalah Deddy Corbuzier, yang lagi-lagi ia juga membuktikan bahwa kekuatan otak ini lebih
bisa diandalkan.
          Peristiwa itu sepanjang yang saya yakini adalah bahwa saya mampu menyembunyikan fragmen sejarah yang terjadi pada objek, dan saya kembali meyakini bahwa apa yang terjadi sebenarnya hubungan sinyal antar otak, bukan tentang penerawangan yang galibnya orang percaya. Gelombang-gelombang otak itu bisa kita kendalikan sesuai kemampuan kita, entah kita akan marah, sedih, buka-bukaan, tertutup, atau yang sebagainya, bisa saja kita lakukan dengan memanfaatkan Sugesti dan Linguistic Deceptions. Semua itu akan terjadi kembali dengan memanfaatkan kekuatan otak yang tak terlihat itu, belum begitu populer memang, namun, satu point  yang patut kita banggakan, bahwa metode ini akan lebih akurat seiring besarnya kemampuan seseorang dalam mempengaruhi ruang dan waktu. Yang pada akhirnya tidak akan menimbulkan konflik akan kebenaran yang memang menjadi tabiat manusia.


Diselesaikan di Siwalan Rt 11/03, Blangu, Gesi
Arif Yusuf
Minggu, 27 Desember 2015. Pukul 12 : 02 WIB

Tidak ada komentar: